Posted by
One_Esc on
Friday, July 19, 2019
Pengertian Kronologis (Diakronis), Sinkronik, Ruang Dan Waktu
A. Kronologis
(Diakronis)
Sejarah mengajarkan kepada kita
cara berpikir kronologis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur, dan
berkesinambungan. Dengan konsep kronologis, sejarah akan memberikan kepada kita
gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan
aspek tertentu sehingga dengan mudah kita dapat menarik manfaat dan makna dari
hubungan antara peristiwa yang terjadi. Adapun dalam kehidupan sehari-hari, konsep
berfikir diakronik atau kronologis ini sangat diperlukan jika kita ingin
memecahkan masalah. Tanpa berfikir secara runtut dan berkesinambungan dalam
mengidentifikasi suatu permasalahan, kita akan dihadapi pada pemecahan masalah
atau solusi yang tidak tepat.
Menurut Galtung, diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia
artinya melintasi atau melewati dan khronos yang berarti perjalanan waktu.
Dengan demikian, diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri
atau timbul secara tiba-tiba. Sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang
memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah
mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Memalui proses inilah,
manusia dapat melakukan perbandingan dan melihat perkembangan sejarah kehidupan
masyarakatnya dari jaman ke jaman berikutnya.
Suatu peristiwa sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa
sebelumnya dan akan mempengaruhi peristiwa yang akan datang. Sehingga, berfikir
secara diakronis haruslah dapat memberikan penjelasan secara kronologis dan
kausalita.
Contoh:
Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi harus
menjelaskan pula peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya, misalnya
peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu, reaksi pemuda Indonesia terhadap
berita kekalahan Jepang. Peristiwa rengasdengklok, penusunan teks proklamasi.
Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki
perkembangan sejarah Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kutai
sampai kini.
Adapun ciri diakronis yaitu:
a. Mengkaji dengan berlalunya masa
b. Menitik beratkan pengkajian peristiwa
pada sejarahnya
c. Bersifat historis atau komparatif
d. Bersifat vertikal
e. Terdapat konsep perbandingan
f. Cakupan kajian lebih luas
B.sinkronik
Pendekatan sinkronik menganalisa
sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak
berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa.
Contoh:
menggambarkan keadaan ekonomi di Indonesia pada
suatu waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi hanya pada
keadaan tertentu dan pada di saat itu. Penelitian arsip memungkinkan orang
untuk meneliti waktu yang panjang.
Istilah memanjang dalam waktu itu
meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam waktu yang panjang itu.
Ada juga yang menyebutkan ilmu
sinkronik, yaitu ilmu yang meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang
tetapi dalam waktu yang terbatas.
Cara berfikir sinkronik dalam
mempelajari sejarah: sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur)
artinya ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa
sesuatu tertentu pada saat tertentu, tidak tetap pada waktunya. Ini tidak
berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang
berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi
seperti itu.
Contoh:
suatu saat mungkin menggunakan
pendekatan sinkronis untuk menggambarkan keadaan ekonomi di Indonesia pada
suatu waktu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi hanya pada keadaan
tertentu dan pada saat itu. Penelitian arsip memungkinkan orang untuk meneliti
waktu yang panjang.
Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga ejala
sejarah yang ada didalam waktu yang panjang itu.
Ada juga yang menyebutkan jilmu sinkronis, yaitu ilmu yang
meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang
terbatas.
Sedangkan contoh penulisan sejarah dengan topik-topik dari ilmu
sosial yang disusun dengan cara sinkronis lainnya misalnya adalah:
- Tarekat Naqsyabandiyah
- Qodiriyah di pesantren-pesantren jawa
- Kota-kota metropolitan: jakarta,
surabaya dan medan
(metode suvey dan interview hanya memungkinkan topik yang
kentemporer dengan jangka waktu yang pendek, tetapi bisa jadi ruang yang sangat
luas.
Kedua ilmu ini saling berhubungan
(ilmu sejarah dan ilmu-ilmu sosial). Kita ingin mencatat bahwa ada persilangan
antara sejarah diakronis dan ilmu sosial lain yang sonkronis artinya ada
kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial
menggunakan sejarah ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis.
Contoh:
- Peranan
militer dalam politik, 1945-1999 (yang ditulis seorang ahli ilmu politik)
- Elit Agama
dan Politik 1945-2003 (yang ditulis ahli sosiologi)
C. Ruang Dan Waktu
Konsep Ruang
- · Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.
- · Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa-peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu.
- · Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
- · Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
Konsep Waktu
- Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
- Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan di lupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
- Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah :
1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting
yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam
kehidupan manusia sebagai subyak atau pelaku sejarah.
2.
Segala aktivitas manusia pasti berlangsung
bersama dengan tempat dan waktu kejadian.
Labels:
konsep sinkronik,
sejarah
Thanks for reading Materi 1 Sejarah : Konsep Berpikir Diakronis dan Sinkronik. Please share...!