Posted by
One_Esc on
Sunday, November 17, 2019
A. Pendahuluan
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
besar dengan kerajaan terdahulu yang berkuasa, namun kejayaan itu semua hilang
ketika para penjajah datang. Penjajah datang semula datang dengan berniat baik,
dan diterima masyarakat, namun lama kelamaan kedatangan mereka yang semula
hanya untuk berdagang, berubah seiring perkembangannya, mereka tidak hanya
melakukan perdagangan dengan masyarakat local tetapi juga memonopoli
perdagangan serta lambat laun juga mereka mengambil ahli pemerintahan, mulai
dari masa voc sampai tanam paksa.
Penetrasi kekuasaan kolonial
Belanda yang tidak hanya dibidang ekonomi, tetapi juga kebidang sosial-budaya,
sampai kebidang politik bahkan bidang agama. Karena berbagai penetrasi yang
mendalam yang dilakukan kolonial belanda ini lah membuat reaksi dari rakyat,
dan melakukan pergerakan bahkan menggunakan senjata, timbul para pemuka-pemuka
dari tokoh daerah untuk melakukan pergerakan terhadap kolonial Belanda.
pergerakan yang dilakukan oleh rakyat berlangsung sangat lama, dan dengan pola
dan bentuk yang berkembang disetiap zamannya, untuk itulah pembahasan ini
dibuat untuk mengetahui bagaimana pergerakan yang dilakukan melawan kolonial. dan
bagaimana pergerakan rakyat sebelum abad 20 yang masih bersifat kedaerahan dan
bagaimana perkembangan pergerakan setelah abad 20 yang sudah ada kesadaran dari
pergerakan rakyat yang mengenal organisasi.
B. Perlawanan bangsa Indonesia
sebelum abad 20
Perlawanan sebelum abad 20
merupakan rangkaian yang panjang perlawanan rakyat dengan berbagai bentuk,
semua perlawanan memberikan bukti akan kegigihan bangsa Indonesia melawan penjajahan.
Perlawanan yang dilakukan rakyat
Indonesia sebelum abad 20 yaitu masih bersifat tradisionaliltis, kedaerahan,
belum adanya integrasi, serta perlawanan
digerakan oleh seorang pemimpin.
Penjajahan yang dilakukan oleh
kolonial belanda yang tidak hanya membuat rakyat tertekan secara ekonomi tetapi
juga secara politik juga mengakibatkan rakyat melakukan perlawanan melalui
perang walau alat yang digunakan hanya alat tradisional. Perlawanan yang
dilakukan pun masih kedaerahan dimana perlawanan dilakukan secara daerah-daerah
tanpa adanya penyatuan dari setiap daerah dengan daerah yang lain. Perlawanan
secara kedaerahan ini mengakibatkan tidaknya adanya integrasi bangsa, perlawanan yang dilakukan
secara daerah ini mengakibatkan tidak efektif karena tidak adanya kesadaran
integrasi ini kekuatan terpecah-pecah.
Perlawanan yang dilakukan secara
kedaerahan ini membuat penjajah dengan mudah meredam semua bentuk perlawanan.
Perlawanan terhadap penjajah sudah dimulai sejak abad 16 yang dilakukan melawan
penjajah seperti perlawanan Sultan Baabullah di ternate, Dipati Unus di malaka,
panglima Fatahillah di jawa barat, Sultan Iskandar Muda di Aceh, Sultan Agung
di Batavia, yang melawan portugis kemudian Indonesia pada tahun 1602 perlawanan
ditunjukan untuk melawan VOC, yang dilakukan oleh Sultan Agung di Batavia,
Sultan Ageng Tirtayasa di banten, Sultan Hasanudin di Makassar. Meski terus
mengalami kegagalan dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan perlawanan
tetap dilakukan pada abad ke-19 dimana perlawanan ditujuhkan untuk Kolonial
Belanda seperti perlawanan rakyat Maluku, perang padri, perang
Diponegoro.perang Aceh.
Aksi-aksi perlawanan dilakukan para
pejuang untuk mengusir penjajah, terus dilakukan meski mengalami kegagalan
hingga akhirnya muncul pergerakan yang bersifat Nasional, perlawanan yang
bersifat nasional inilah yang kemudian membangkitkan semangat perjuangan secara
menyeluruh untuk mengusir penjajah.
C. Perlawanan bangsa Indonesia setelah abad 20
Perjuangan bangsa Indonesia melawan
tidak berhenti, perjuangan dilakukan juga
dilakukan setelah abad 20, perlawanan ditandai dengan dibentuk organisasi Boedi
Oetomo pada 1908. Meski sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial,
ekonomi dan budaya namun organisasi ini telah membangun bangsa Indonesia dan
membuat pergerakan perlawanan terhadap para penjajah mengalami perubahan dari
perlawanan sebelum-sebelumnya.
Perlawanan bangsa Indonesia memasuki abad 20 yakni :
ü
Munculnya
kesadaran nasional untuk melawan penjajah, jika sebelum abad 20 perlawanan
bersifat kedaerahan memasuki abad 20 sudah ada integrasi bangsa.
ü
Perjuangan
dilakukan secara organisasi, dengan dibentuknya berbagai organisasi
ü
Perjuangan
tidaknya tergantung pada seorang pemimpin yang memilki kharismatik tetapi sudah
secara kaderisasi.
ü
Perjuangan
dilakukan secara politik dimana telah muncul para kaum terpelajar yang melawan
secara diplomatic.
ü
Perlawanan
sudah modern yang dilakukan tidaknya secara nonkooperatif tetapi sudah secara
kooperatif
D. Perbedaan Perjuangan Rakyat Indonesia Sebelum dan Sesudah Abad ke-20
1. Sebelum
abad ke-20 perlawanan masih bersifat kedaerahan.
Masing-masing pemimpin mempertahankan wilayah kekuasaannya. Sesudah abad ke-20 sudah bersifat nasional,
yaitu perjuangan tidak lagi bersifat nasionalisme sempit, namun perjuangan
ditujukan untuk mencapai Indonesia Merdeka. Munculnya kata “Indonesia” sebagai
identitas bangsa menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya yang ada di
Nusantara untuk bersatu padu mengusir penjajah.
2. Sebelum
abad ke-20 perlawanan dipimpin oleh raja atau bangsawan. Pangeran
Diponegoro (bangsawan), Teuku Umar (bangsawan), Sultan Hasanuddin (raja), Si
Singamagaraja IX (raja). Karena perlawanan bertumpu pada kharisma pemimpin,
maka tatkala pemimpin tewas atau tertangkap, perlawanan akan berhenti. Sesudah abad ke-20 perjuangan dipimpin oleh
golongan terpelajar (cendekiawan). Pemberian kesempatan bagi pribumi untuk
mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah Belanda pada awal abad ke-20
dimaksudkan untuk memperoleh tenaga kerja murah, namun justru melahirkan
golongan cendekiawan yang kemudian memimpin perjuangan melawan kolonialisme
Belanda. Mereka adalah Sutomo, Suardi Suryaningrat, Soekarno, Moh. Hatta,
Sahrir, dan lain-lain. Karena perjuangan melalui organisasi modern menerapkan
sistem kaderisasi, maka meski pemimpin tertangkap dan dipenjara, perlawanan
tetap berlanjut.
3. Sebelum
abad ke-20 perjuangan berbentuk perlawanan fisik, melalui peperangan.
Pertempuran secara frontal menimbulkan banyak korban jiwa bagi kedua pihak. Sesudah abad ke-20 perjuangan melalui
organisasi pergerakan nasional. Upaya mencapai kemerdekaan dilakukan dengan
cara-cara modern, misalnya lewat media massa, demo, pemogokan buruh/pegawai,
atau mengirimkan wakil-wakil di dewan rakyat (volksraad), serta menggalang
dukungan politik dari dunia luar.
4. Sebelum abad
ke-20 perlawanan berpusat di desa-desa atau di pedalaman karena kota-kota
yang merupakan pusat perniagaan dikuasai Belanda dan didirikan benteng. Sesudah abad ke-20 pusat perjuangan di
kota-kota. Organisasi pergerakan yang
berkedudukan di kota-kota besar melakukan kritik, agitasi massa, dan menentang
berbagai kebijakan pemerintah kolonial Belanda.
Labels:
sejarah,
strategi perjuangan bangsa indonesia abad 20
Thanks for reading Materi 6 Sejarah 6e Strategi perjuangan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20. Please share...!