Blog Kang One

Catatan Sederhana untuk Berbagi

bab 5d Dampak Pendudukan Jepang



Dampak Pendudukan Jepang dalam Berbagai Aspek Kehidupan Bangsa Indonesia
Jepang sebagai Negara Asia yang mampu mengusir Belanda dari Indonesia tentu memberikan pengaruh terhadap perkembangan bangsa Indonesia.  Saat Jepang menjajah Indonesia, mereka melakukan berbagai tindakan yang mampu memberikan dampak bagi bangsa Indonesia. Dampak tersebut ada sisi negatifnya ada juga sisi positifnya. Kebijakan Jepang saat menduduki Indonesia tidak sepenuhnya merugikan, ada beberapa kebijakan yang memberi kesan positif bagi perkembangan bangsa Indonesia.

A. Dampak Positif Pendudukan Jepang

1. Bidang Politik
ü  Melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
ü  Dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu BPUPKI dan PPKI. Dengan kemunculan badan persiapan ini, muncullah ide Pancasila.
ü  Mendukung semangat Anti-Belanda, sehingga secara tidak langsung Jepang ikut mendukung semangat jiwa nasionalisme Indonesia.
ü  Memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut serta dalam pemerintahan politik.

2. Bidang Ekonomi
ü  Didirikannya koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
ü  Diperkenalkannya sistem baru bagi pertanian yaitu line system. Sistem ini akan memberikan pengaturan bercocok tanam yang efisien sehingga akan meningkatkan produksi pangan.

3. Bidang Sosial
ü  Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi.
ü  Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah di Indonesia.
ü  Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
ü  Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Tonarigami atau Rukun Tetangga (RT).

4. Bidang Budaya
ü  Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas kebudayaan Indonesia.
ü  Pembentukan Persatuan Aktris Film Indonesia (PERSAFI) yang bertujuan mendorong aktris-aktris profesional dan amatir Indonesia untuk bereksperimen dengan mengubah lakon terjemahan bahasa asing ke Bahasa Indonesia.

5. Bidang Pendidikan
ü  Dalam pendidikan diperkenalkannya sistem Nippon Sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.
ü  Mendirikan sekolah seperti SD 6 tahun, SLTP/SMP 9 tahun dan SLTA/SMA.

6. Bidang Birokrasi dan Militer
ü  Jepang memberikan pelatihan militer-semimiliter kepada pemuda Indonesia dan mempersenjatai pemuda demi keperluan perang Jepang. Seperti mengikutsertakan pemuda ke organisasi keibodan, heiho, suisintai dan sebagainya.
ü  Peninggalan peralatan militer dan infrastruktur perang milik Jepang yang dapat digunakan sebagai modal untuk mempertahankan kemerdekaan. Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, bangak peralatan militer Jepang yang kemudian dikuasai oleh pemuda Indonesia.

B. Dampak Negatif Pendudukan Jepang

1. Bidang Politik
ü  Dilarangnya kegiatan politik dan dibubarkannya organisasi politik yang ada.
ü  Dilarangnya segala jenis rapat dan kegiatan politik.

2. Bidang Ekonomi
ü  Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan perang.
ü  Jepang mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi.
ü  Terjadinya inflasi dan krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat.
ü  Terputusnya hubungan antar daerah akibat dari self sufficiency.
ü  Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang sehingga seluruh potensi SDA dan bahan mentah lainnya digunakan untuk mendukung industri perang.
ü  Penerapan sanksi yang berat oleh Jepang dengan menerapkan sistem ekonomi secara ketat.
ü  Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang).

3. Bidang Sosial
ü  Adanya praktik perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang.
ü  Kegiatan romusha yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat.
ü  Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan berada di bawah pengawasan Jepang.
ü  Terjadinya kondisi yang parah dan maraknya tindak kriminal seperti perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.

4. Bidang Pendidikan
ü  Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.

5. Bidang Birokrasi dan Militer
ü  Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh tentara Jepang karena menghukum keras orang-orang yang menyimpang/menentang dari Jepang.

Bab 5c Perang melawan Jepang



Perang melawan Jepang

Latarbelakang Perang, Di balik senyum manis dan propaganda yang menjanjikan, ternyata Jepang bertindak kejam. Jepang telah mengerahkan semua potensi dan kekuatan yang ada untuk menopang perang yang sedang mereka hadapi untuk melawan Sekutu. Jepang juga menguras aset kekayaan yang dimiliki Indonesia untuk memenangkan perang dan melanjutkan industri di negerinya.

a.         Ekonomi Perang
Setelah berhasil menguasai Indonesia, Jepang mengambil kebijakan dalam bidang ekonomi yang sering disebut self help atau Ekonomi Perang, yaitu hasil perekonomian di Indonesia dijadikan modal untuk mencukupi kebutuhan pemerintahan dan perang Jepang.

Kebijakan Ekonomi Perang yaitu :
1). Padi berada langsung di bawah pengawasan pemerintah Jepang
2). Penggiling dan pedagang padi tidak boleh beroperasi sendiri, harus diatur oleh Kantor Pengelolaan Pangan.
3). Para petani harus menjual hasil produksi padinya kepada pemerintah sesuai dengan kuota yang telah ditentukan dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah Jepang.

b. Pengendalian di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
Pemerintah Jepang mulai membatasi kegiatan pendidikan. Jumlah sekolah juga dikurangi secara drastis. Jumlah sekolah dasar menurun dari 21.500 menjadi 13.500 buah. Sekolah lanjutan menurun dari 850 menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan tinggi boleh dikatakan macet. Jumlah murid sekolah dasar menurun 30% dan jumlah siswa sekolah lanjutan merosot sampai 90%. Begitu juga tenaga pengajarnya mengalami penurunan secara signifikan. Muatan kurikulum yang diajarkan juga dibatasi. Mata pelajaran bahasa Indonesia dijadikan mata pelajaran utama, sekaligus sebagai bahasa pengantar. Kemudian, bahasa Jepang menjadi mata pelajaran wajib di sekolah.

Para pelajar harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang. Mereka juga harus melakukan kegiatan kerja bakti (kinrohosyi). Kegiatan kerja bakti itu meliputi, pengumpulan bahan-bahan untuk perang, penanaman bahan makanan, penanaman pohon jarak, perbaikan jalan, dan pembersihan asrama.

Para pelajar juga harus mengikuti kegiatan latihan jasmani dan kemiliteran. Mereka harus benar-benar menjalankan semangat Jepang (Nippon Seishin). Para pelajar juga harus menyanyikan lagu Kimigayo, menghormati bendera Hinomaru dan melakukan gerak badan (taiso) serta seikerei.

Akibat keputusan pemerintah Jepang tersebut, membuat angka buta huruf menjadi meningkat. Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa kondisi pendidikan di Indonesia pada masa pendudukan Jepang mengalami kemunduran. Kemunduran pendidikan itu juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah Jepang yang lebih berorientasi pada kemiliteran untuk kepentingan pertahanan Indonesia dibandingkan pendidikan.

Banyak anak usia sekolah yang harus masuk organisasi semimiliter sehingga banyak anak yang meninggalkan bangku sekolah.Bagi Jepang, pelaksanaan pendidikan bagi rakyat Indonesia bukan untuk membuat pandai, tetapi dalam rangka untuk pembentukan kader-kader yang memelopori program Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Oleh karena itu, sekolah selalu menjadi tempat indoktrinasi kejepangan.

c.     Pengerahan Romusa
Perlu diketahui bahwa untuk menopang Perang Asia Timur Raya, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia. Tenaga kerja inilah yang kemudian kita kenal dengan romusa. Mereka dipekerjakan di lingkungan terbuka, misalnya di lingkungan pembangunan kubu-kubu pertahanan, jalan raya, lapangan udara. Pada awalnya, tenaga kerja dikerahkan di Pulau Jawa yang padat penduduknya, kemudian di kota-kota dibentuk barisan romusa sebagai sarana propaganda. Desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusa. Panitia pengerahan tersebut disebut Romukyokai, yang ada di setiap daerah.

Rakyat Indonesia yang menjadi romusa itu diperlakukan dengan tidak senonoh, tanpa mengenal peri kemanusiaan. Mereka dipaksa bekerja sejak pagi hari sampai petang, tanpa makan dan pelayanan yang cukup, padahal mereka melakukan pekerjaan kasar yang sangat memerlukan banyak asupan makanan dan istirahat. Mereka hanya dapat beristirahat pada malam hari. Kesehatan mereka tidak terurus. Tidak jarang di antara mereka jatuh sakit bahkan mati kelaparan.

Untuk menutupi kekejamannya dan agar rakyat merasa tidak dirugikan, sejak tahun 1943, Jepang melancarkan kampanye dan propaganda untuk menarik rakyat agar mau berangkat bekerja sebagai romusa. Untuk mengambil hati rakyat, Jepang memberi julukan mereka yang menjadi romusa itu sebagai “Prajurit Ekonomi” atau “Pahlawan Pekerja”. Para romusa itu diibaratkan sebagai orang-orang yang sedang menunaikan tugas sucinya untuk memenangkan perang dalam Perang Asia Timur Raya. Pada periode itu sudah sekitar 300.000 tenaga romusa dikirim ke luar Jawa, bahkan sampai ke luar negeri seperti ke Birma, Muangthai, Vietnam, Serawak, dan Malaya. Sebagian besar dari mereka ada yang kembali ke daerah asal, ada yang tetap tinggal di tempat kerja, tetapi kebanyakan mereka mati di tempat kerja.

Perang Melawan Tirani Jepang Di Daerah

a. Aceh Angkat Senjata
Salah satu perlawanan terhadap Jepang di Aceh adalah perlawananan rakyat yang terjadi di Cot Plieng yang dipimpin oleh Abdul Jalil. Abdul Jalil adalah seorang ulama muda, guru mengaji di daerah Cot Plieng, Provinsi Aceh. Karena melihat kekejaman dan kesewenangan pemerintah pendudukan Jepang, terutama terhadap romusa, maka rakyat Cot Plieng melancarkan perlawanan. Abdul Jalil memimpin rakyat Cot Plieng untuk melawan tindak penindasan dan kekejaman yang dilakukan pendudukan Jepang.

b. Perlawanan di Singaparna
Singaparna merupakan salah satu daerah di wilayah Jawa Barat, yang rakyatnya dikenal sangat religius dan memiliki jiwa patriotik. Karena kebijakan-kebijakan Jepang yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat, banyak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam—ajaran yang banyak dianut oleh masyarakat Singaparna. Atas dasar pandangan dan ajaran Islam, rakyat Singaparna melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Jepang.

Perlawanan itu juga dilatarbelakangi oleh kehidupan rakyat yang semakin menderita. Pengerahan tenaga romusa dengan paksa dan di bawah ancaman ternyata sangat mengganggu ketenteraman rakyat. Para romusa dari Singaparna dikirim ke berbagai daerah di luar Jawa. Mereka umumnya tidak kembali karena menjadi korban keganasan alam maupun akibat tindakan Jepang yang tidak mengenal perikemanusiaan. Mereka banyak yang meninggal tanpa diketahui di mana kuburnya. Selain itu, rakyat juga diwajibkaan menyerahkan padi dan beras dengan aturan yang sangat menjerat dan menindas rakyat, sehingga penderitaan terjadi dimana-mana.

c. Perlawanan di Indramayu
Perlawanan terhadap kekejaman Jepang juga terjadi di daerah Indramayu. Latar belakang dan sebab-sebab perlawanan adalah Para petani dan rakyat Indramayu pada umumnya hidup sangat sengsara. Jepang telah bertindak semena-mena terhadap para petani Indramayu. Mereka harus menyerahkan sebagian besar hasil padinya kepada Jepang. kebijakan untuk mengerahkan tenaga romusa juga terjadi di Indramayu, sehingga semakin membuat rakyat menderita.

d. Rakyat Kalimantan Angkat Senjata
Perlawanan rakyat terhadap kekejaman Jepang terjadi di banyak tempat. Begitu juga di Kalimantan, di sana terjadi peristiwa yang hampir sama dengan apa yang terjadi di Jawa dan Sumatra. Rakyat melawan Jepang karena himpitan penindasan yang dirasakan sangat berat. Salah satu perlawanan di Kalimantan adalah perlawanan yang dipimpin oleh Pang Suma, seorang pemimpin Suku Dayak. Pemimpin Suku Dayak ini memiliki pengaruh yang luas di kalangan orang-orang atau suku-suku dari daerah Tayan, Meliau, dan sekitarnya.

e. Perlawanan Rakyat Irian
Gerakan perlawanan yang terkenal di Papua adalah “Gerakan Koreri” yang berpusat di Biak dengan pemimpinnya bernama L. Rumkorem. Rakyat Irian memiliki semangat juang pantang menyerah, sekalipun Jepang sangat kuat, sedangkan rakyat hanya menggunakan senjata seadanya untuk melawan. Rakyat Irian terus memberikan perlawanan di berbagai tempat.

f. Peta di Blitar Angkat Senjata
Penderiatan rakyat sangat berat. Tidak ada sedikit pun dari pemerintah pendudukan Jepang yang memikirkan bagaimana hidup rakyat yang diperintahnya.Yang ada pada benak Jepang adalah memenangkan perang dan bagaimana mempertahankan Indonesia dari serangan Sekutu. Namun, justru rakyat yang dikorbankan. Penderitaan demi penderitaan rakyat ini mulai terlintas di benak Supriyadi seorang Shodanco Peta yang akhirnya tumbuh kesadaran nasionalnya untuk melawan Jepang.

Perang Peta melawan Jepang dipimpin oleh Supriyadi seorang Shodanco/Komandan  Peta.
Penyebab Peta berperang melawan Jepang adalah penderitaan rakyat akibat penindasan yang dilakukan Jepang, seperti pengumpulan hasil padi, pengerahan romusa, semua dilakukan secara paksa dengan tanpa memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan.

Film India terbaru : Mubarakan

Bollywood Movie : Mubarakan (2017)


hai semua.....

kemarin saya baru nonton film india terbaru nih.... tahun 2017...

judulnya
Mubarakan

Rilis
28 Juli 2017
Negara
India
Bahasa
Hindi
Sutradara
Anees Bazmee
Produser
Murad Khetani, Ashwin Varde, Sony Pictures Networks Productions
Pemeran
Anil Kapoor, Ileana D’Cruz, Athiya Shetty, Arjun Kapoor, Rahul Dev, Neha Sharma, Ratna Pathak, Karan Kundra, Pavan Mlahotra, Alexx O’Nell, Sanjay Kapoor, Krishan Tandon
Music
Amaal Mallik, Amar Mohile, Rishi Rich, Amar Mohile
Sinematografi
Himman Dhamija
Distributor
Sony Pictures Networks Productions.

ternyata filmnya mantap juga.... mengenai kisah cinta yang mantap deh...
ada sedih dan lucunya.....

lengkapnya sinopsisnya dibawah ini


Film dimulai dengan keluarga yang bepergian dengan anak kembar mereka. Di dalam mobil mengalami kelelahan dan mengantuk. Pada akhirnya sebuah insiden terjadi dan keduanya meninggal namun anak kembar mereka dapat diselamatkan.



Paman dari ayah anak kembar tersebut yaitu Kartar Singh (Anil Kapoor) sama sekali tidak ingin menikah  dan dia menikmati kehidupan yang sepi di London. Kartar memutuskan untuk memberikan satu anak laki-laki kepada Jeeto (Ratna Pathak) adik perempuannya yang tinggal di London.

Lalu anak satu lagi dia berikan kepada Baldev Singh (Pavan Malhotra) saudara laki-lakinya yang menetab di Punjab. Tahun terus berlalu anak kembar tersebut tumbuh dewasa Charan (Arjun Kapoor) tinggal bersama pamannnya di Punjab dimana dia merupakan pria sederhana dan manis mempunyai showroom mobil di Punjab. 



Sementra Karan (Arjun Kapoor) yang tinggal bersama dengan bibinya di London orang yang bebas. Karan mempunyai pacar bernama Sweety (Ileana D'Cruz). Suatu ketika, di mall Sweety berbicara melalui telepon Swetty tertawa dan ketika itu dia melewati eskalator yang secara bersamaan bibi Karan yaitu Jeeto terjatuh dan dia salah paham kalau Sweety menertawakannya. 

Mereka bertengkar hebat dimana Jeeto menganggap Sweety bersifat buruk dan sejak saat itu dia tidak menyukainya. Sementra di Punjab, Charan mempunyai pacar bernama Nafisa (Neha Sharma). Masalah dimulai ketika Baldev memutuskan untuk menjodohkan Charan dengan gadis pilihannya. 



Jeeto lalu menyarankan Baldev agar Charan menikah dengan Binkle (Athiya Shetty)anak dari teman suaminya yaitu Akalpreet Sandhu (Rahul Dev). Jeeto memutuskan untuk mengirim Karan ke Punjab agar Karan dapat mengelola bisnis Baldev selama Baldev di Inggris

Dimana Baldev membawa Charan ke London dan Kartar menyambut kehadiran mereka. Kartar membawa mereka ke rumah Jeeto. Sementara itu di Punjab, Sweety datang saat ayahnya tinggal di sana. Di London, Charan berkonsultasi dengan Kartar pamannya bahwa dia tidak mau menikahi Binkle sebab dia mencintai Nafisa. 



Kartar lalu memutuskan untuk membantu Charan dengan idenya. Kartar menyarankan Charan untuk bertindak sebagai pecandu narkoba di depan Chandus sehingga nantinya mereka menolak menjodohkan mereka. 

Keesokan harinya, Charan melakukan hal yang sama namun ketika dia melihat Binkle dia mulai jatuh cinta. Binkle mengajak Charan masuk ke dalam rumah sementara Kartar menjatuhkan kebiasaan konyolnya pada Manpreet (Karan Kundra) yang merupakan saudara laki-laki Binkle. 



Charan berusaha mengatakan kepada Kartar tentang perasaannya yang tiba-tiba dia jatuh dari jendela. kejadin ini, Manpreet menegaskan bahwa Charan kecanduan obat yang membuat Baldev tidak terima. 

Jeeto dan suaminya bukannya membela Baldev, justru mereka membujuk Baldev untuk meminta maaf kepada Sandhu atas kelakun buruknya namun Baldev menolak sebab menurutnya itu bertentangan dengan egonya. 



Mereka kembali ke rumah dan Baldev disalahkan atas ketidakpedulian mereka di hadapan Sandhu yang kaya dan menyinggung masa lalunya yang malang. Baldev lalu memutuskan untuk kembali ke Punjab dan dia menantang Jeeto bahwa dia akan menikahi Charan dengan wanita yang lebih baik daripada Binkle tepat pada tanggal 25 Desember. 

Sementara Charan meminta Karan untuk membawa Nafisa ke bandara sehingga dia bisa membicarakan perasaannya kepada ayah angkatnya. Ketika mendarat di Punjab, Karan melakukan apa yang diminta Charan yang menghadapkan mereka dengan Nafisa namun Charan tidak berani berbicara pada Baldev sehingga Baldev justru salah memahaminya dimana Nafisa dianggap adalah pacar Karan. 



Hal ini menimbulkan masalah untuk Karan. Baldev sengaja mendengar ayah Sweety memohon agar pernikahan putrinya segera di gurudwara. Jadi Baldev mengambil ide untuk mendekatkan Charan dengan Sweety yang tidak mengetahui hubungan Sweety dan Karan. 

Charan menyadari hal tersebut dan dia marah. Charan membujuk Karan untuk melakukan sesuatu mengenai hal ini. Karan kembali ke London, Jeeto mengusulkan Karan kepada keluarga Sandhu untuk Binkle. Mereka menetapkan tanggal pernikahan tepat tanggal 25 Desember.



Kartara menyarankan Baldev untuk melangsungkan pernikahan di London dan Baldev setuju sehingga semua orang terbang ke London. Kartar mengakomodasi Sweety dan ayahnya ke hotel bintang lima sementara Chara dan Baldev di depan residence Jeeto namun dia menginginkan untuk sendiri. 

Persiapan pernikahan dilanjutkan dengan rencana, Sweety, Charan, dan karan untuk menyingkirkan masalah mereka. Charan memutuskan untuk memberitahu Binkle bahwa Charan menikahi dia tanpa sepengetahuannya. Charan yang menolak untuk memperjuangkan haknya, Karan mengundang Nafisa ke London untuk mengatasi masalahnya. 



Charan, Karan, Sweety dan Nafisa memmutuskan lari dengan cinta mereka. Namun rencana mereka gagal ketika di pagi harinya Manpreet jatuh hati pada Nafisa dan Sandhu bersikeras kepada Nafisa untuk tetap tinggal di kediamannya. Nafisa dan Manpreet saling jatuh cinta dan Nafisa mulai mengabaikan Charan. 

Sementara itu Charan ingin mengungkapkan perasaannya pada Binkle, Nafisa muncul dan mengaku cintanya terhadap Manpreet dan dia lalu pergi. Sekarang, Charan sepenuhnya untuk Binkle. Pernikahan Charan dan Karan direncanakan di Gurudwara dengan tanggal yang sama. Sebelumnya pertunangan Charan dan Sweety diadakan dimana Jeeto hadir disisinya. 



Kemudian pertunangan Karan dan Binkle diadakan dimana keluarga Baldev yang hadir. Sebelum pertunangan Binkle, Charan mengakui semua kesalapahaman yang terjadi dan menjelaskan bahwa dia juga bukan pecandu narkoba. Charan mengungkapkan perasaannya pada akhirnya.

Setelah pertunangan, semua berkumpul di sebuah tempat dimana Kartar menolak untuk membantu mereka dan mereka harus menikahi orang-orang yang dipilih oleh orang tua mereka bukan melarikan diri. Tepat di tanggal 25 Desember, Karan dan Charan menukar sherwanis mereka dengan maksud bertukar karakter. 



Di Gurudwara, Sweety mengungkapkan cintanya kepada Karan di hadapan semua orang yang mana setiap orang orang termasuk Karan dan Charan terguncang karena mereka telah bertukar identitas. Karena tidak menimbulkan lebih banyak masalah atas kebingungan, mereka berdua membawa Kartar dalam pertemuan rahasia yang mengungkapkan identitas mereka. 

Kartar memerintahkan mereka memakai identitas asli mereka dan tidak pernah mendiskusikan kejadian ini dengan istri mereka. Jadi, keluarga mereka tidak lagi menentang pilihan mereka dan Karan menikah dengan Sweety sementara itu Charan menikahi Binkle dan mereka pun akhirnya hidup bahagia.

kalo yang mau nonton, silahkan download disini

selamat menonton
Back To Top