Posted by
One_Esc on
Friday, January 4, 2019
Air minum di rumah kita
demikian, semoga bermanfaat.
Sesuai regulasi dari Enviromental
Protection Agency (EPA) USA, menyarankan bahwa kadar maksimal kontaminan pada
air minum adalah sebesar 500mg/liter (500 ppm). Kini banyak sumber-sumber air
yang mendekati ambang batas ini. Saat angka penunjukan TDS mencapai 1000mg/L
maka sangat dianjurkan untuk tidak dikonsumsi manusia. Sumber-sumer air yang
memiliki level TDS yang tinggi sebaiknya diberi perhatian lebih untuk diperiksa
lebih lanjut. Kebanyakan, tingginya level TDS disebabkan oleh adanya kandungan
potassium, khlorida, dan sodium. Ion-ion ini memiliki efek jangka pendek
(short-term effect), tapi ion-ion yang bersifat toxic (seperti timah arsenic,
kadmium, nitrat dan banyak lainnya) banyak juga yang terlarut di dalam air.
Ion-ion ini memiliki efek jangka pendek (short-term effect), tapi ion-ion yang
bersifat toxic (seperti timah arsenic, kadmium, nitrat dan banyak lainnya)
banyak juga yang terlarut di dalam air.
KESIMPULAN MENGENAI TDS
·
TDS merupakan patokan jumlah zat yang terlarut
dalam air
·
Kadar TDS yang diperbolehkan adalah maksimum 500
mg/l (standar PERMENKES dan SNI)
·
Tidak ada manfaat kesehatan dari air yang mempunyai
kadar TDS 0 atau mendekati nol
·
Filter air Nazava dapat mengurangi kadar TDS
dalam air hingga 500 mg/l
APA ITU TDS ?
TDS adalah singkatan dari Total
Dissolve Solid yang dalam Bahasa Indonesia berarti Jumlah Zat Padat Terlarut.
TDS merupakan indikator dari jumlah partikel atau zat tersebut, baik berupa
senyawa organik maupun non-organik. Pengertian terlarut mengarah kepada
partikel padat di dalam air yang memiliki ukuran di bawah 1 nano-meter. Satuan
yang digunakan biasanya ppm (part per million) atau yang sama dengan miligram
per liter (mg/l) untuk pengukuran konsentrasi massa kimiawi yang menunjukkan
berapa banyak gram dari suatu zat yang ada dalam satu liter dari cairan. Zat
atau partikel padat terlarut yang ditemukan dalam air dapat berupa natrium
(garam), kalsium, magnesium, kalium, karbonat, nitrat, bikarbonat, klorida dan
sulfat.
BAGAIMANA TDS BISA LARUT DALAM
AIR?
Hal ini dimungkinkan karena
tempat atau aliran dari air tersebut yang mengandung mineral. Secara natural,
tanah maupun bebatuan memiliki kandungan mineral yang beragam. Jika air
mengalir melalui tanah dan bebatuan, maka air akan ikut membawa muatan partikel
tersebut secara alami. Hal ini juga berlaku jika air tersebut mengalir pada
kawasan yang tercemar limbah. Baik itu limbah rumah tangga, maupun limbah
industri. Sehingga, otomatis partikel-partikel yang terkandung dalam limbah
akan ikut terbawa.
APA EFEK TDS BAGI KESEHATAN?
Menurut WHO (World Health
Organization), kandungan mineral dalam air tidak akan berpengaruh terhadap
kesehatan selama air masih dikategorikan tawar. Meski begitu, WHO menetapkan
standar kandungan padatan terlarut dalam air minum yang terbagi menjadi
beberapa kriteria level.
KANDUNGAN TDS (mg/l)
|
Penilaian Rasa Air
|
Kurang dari 300
|
Bagus sekali
|
300 – 600
|
Baik
|
600 – 900
|
Bisa diminum
|
900 – 1.200
|
BUruk
|
1.200
|
Berbahaya
|
APAKAH AIR DENGAN KADAR TDS NOL
ITU BAIK?
Tidak. Sampai sekarang, masih
terjadi perdebatan tentang apakah air yang memiliki kadar TDS 0 (nol) atau sama
sekali tidak mempunyai kandungan mineral di dalamnya adalah yang terbaik bagi
kesehatan. Namun WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia yang diakui saat ini
mempunyai pandangan lain terhadap kualitas air minum tersebut. Menurut WHO,
dengan meminum air tanpa mineral (seperti air hasil penyulingan yang diolah
oleh teknologi RO (Reverse Osmosis) bisa mengakibatkan beberapa hal ini pada
tubuh manusia yang mengkonsumsinya, diantaranya:
·
Kekurangan kadar kalium dalam badan, dimana
tanpa kalium saraf tidak berfungsi.
· Kekurangan zat kalsium (Ca), akan menyebabkan
gejala sebagai berikut : banyak keringat, gelisah, sesak napas, menurunnya daya
tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, susah buang air, insomnia (susah
tidur), kram, dan sebagainya.
· Kekurangan kadar Magnesium (Mg), dimana
kekurangan magnesium dapat memicu: kekakuan atau kejang pada salah satu
pembuluh koroner arteri, sehingga mengganggu peredaran darah dan dapat
menyebabkan serangan jantung.
· Sering buang air kecil dan dalam jumlah yang
banyak karena badan kita tidak bisa menyerap air yang tidak mengandung mineral.
· Kurangnya kemampuan tubuh memproduksi darah.
Sehingga, menurut WHO,
berdasarkan penelitian lanjutan, sebaiknya air yang kita konsumsi memiliki
TDS di atas 100 ppm atau mg/l.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pentingnya untuk
memeriksa level TDS air minum kita :
Rasa/Kesehatan
Air yang memiliki level TDS tinggi memiliki rasa yang kurang
enak, terasa agak asin, pahit, atau metalik. Bisa juga berindikasi terdapatnya
mineral-mineral yang bersifat toxic. Enviromental Protection Agency (EPA) USA,
menyarankan bahwa kadar maksimal kontaminan pada air minum adalah sebesar
500mg/liter (500 ppm).
Kinerja Filter
Pengujian ini untuk memastikan sistem reverse osmosis atau
sistem purifikasi air memiliki tingkat kemampuan pembuangan partikel-pertikel
pengotor, dan diketahui kapan kita harus mengganti filter (atau membran) sistem
purifikasi air minum kita.
Kesadahan (Hardness)
Tingginya level TDS bisa mengindikasikan kesadahan air, yang
akan menyebabkan kerak .
Industri
Tingginya level TDS bisa berdampak pada kinerja beberapa
peralatan, seperti boiler dan cooling tower, produksi makanan dan minuman, dan
banyak lainnya.
Makanan dan Minuman
Untuk mendapatkan rasa secangkir kopi yang lebih nikmat,
salah satunya adalah menjaga level TDS air yang digunakannya.
Diatas merupakan tabel sesuai dengan Enviromental Protection
Agency (EPA) USA.
Bahkan sistem purifikasi air minum terbaik yang terdapat
dipasaran, tetap harus dimonitor dengan TDS meter untuk memastikan filter dan/atau
membran bekerja dengan baik, atau harus dilakukan penggantian terhadap kerjanya
untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak diinginkan dan bakteri yang
terlarut didalam air.
Air minum ideal adalah yang memiliki level TDS 0 – 50 ppm,
dihasilkan dengan proses reverse osmosis, deionizationm microflitration, distillation,
dan banyak lainnya. Air gunung (mountain spring) dan yang melalui proses
filtrasi karbon berada di standar kedua. Rata-rata air tanah (air sumur) adalah
150 – 300 ppm, masih dalam batas aman, namun bukan yang terbaik terutama untuk
para penderita penyakit ginjal.
demikian, semoga bermanfaat.
Labels:
kesehatan
Thanks for reading Apa Sudah Layak, Air Minum di Rumah Kita?. Please share...!