Mahalkah Jaringan
Mahalkah Membangun Jaringan
Kecil?
Kantor yang memiliki lebih dari satu
komputer akan tetap memperoleh
keuntungan dengan terbangunnya sebuah
jaringan. Peranti apa saja yang dibutuhkan?
Mahalkah biaya pembangunannya?
Banyak keuntungan yang ditawarkan dengan
terbangunnya sebuah jaringan komputer, baik
yang berupa Local Area Network (LAN)
maupun intranet. Pada awalnya, berkembangnya
jaringan dimulai dari kebutuhan untuk
menggunakan secara bersama peranti yang masih
mahal, seperti printer laser. Perusahaan yang
memiliki empat komputer misalnya, sayang kalau
harus membeli empat buah printer laser yang
harganya bisa menyamai harga komputernya.
Untuk bisa menggunakan satu printer
bersama-sama maka empat komputer tadi dapat
saling dihubungkan.
Kebutuhan lain yang tak kalah menarik adalah
berbagi-pakai (sharing) data. Pada PC yang tidak
saling berhubungan (stand alone), jika ingin
berbagi-pakai data harus melalui media seperti
disket yang tentunya memakan waktu untuk
mengantar dan menyalin isi disket tersebut. Belum
lagi jika data yang ingin dikirim berupa file-file
besar yang kadang terhambat dengan
keterbatasan kapasitas disket. Repotnya lagi, jika
orang yang memiliki data tersebut tidak sedang
berada di tempat padahal kebutuhan mendesak.
Sejalan dengan perkembangan bisnis serta
persaingan yang semakin ketat, tuntutan akan
komunikasi, kerja sama, dan koordinasi, yang
cepat dan mudah menjadi sangat dibutuhkan.
Jimmy Megantara (Marketing Manager, PT
Integrasi) menyingkat tiga kebutuhan tersebut
menjadi "3C" (Communication, Colaboration, dan
Coordination). Kebutuhan ini bisa direalisasikan
lewat sistem jaringan komputer.
Di dalam jaringan, kebutuhan komunikasi bisa
dipenuhi misalnya lewat aplikasi electronic mail
(e-mail). Bagi perusahaan yang selalu ingin
menyampaikan informasi secara cepat kepada
setiap karyawannya, fasilitas ini sangat
mendukung. Dalam perkembangannya, e-mail
tidak sekedar menjadi sarana penyampaian memo
atau pesan sederhana, tetapi kini telah dilengkapi
dengan fasilitas operasi kantor. Produk e-mail
seperti cc:Mail telah dilengkapi dengan kalender
pribadi, sehingga pada saat seorang pemakai
jaringan ingin menyusun pertemuan, dia dapat
melihat jadwal masing-masing karyawan yang
akan diundang. Di dalam cc:Mail juga terdapat
fasilitas yang memudahkan pendistribusian
dokumen maupun informasi.
Apa Kebutuhan Anda?
Membangun sebuah jaringan di dalam perusahaan
tidak ubahnya menanamkan sebuah investasi.
Perusahaan yang menanamkan investasi tentu
ingin memetik hasilnya di kemudian hari, baik
dalam jangka pendek maupun panjang. Ada
beberapa pertanyaan yang perlu dijawab jika
perusahaan Anda merencanakan untuk
membangun jaringan dan menentukan
perlengkapannya.
Pertanyaan pertama, mampukah jaringan tersebut
meningkatkan produktivitas perusahaan?
Pertanyaan ini sehubungan dengan kebutuhan
yang ada dalam perusahaan tersebut, seperti
komunikasi, berbagi-pakai data maupun aplikasi,
atau melakukan koordinasi, serta anggaran yang
tersedia untuk membangun LAN. Anda juga bisa
mendefinisikan kalimat tersebut menjadi lebih
jelas, seperti: Apakah terbangunnya jaringan
tersebut dapat meningkatkan meningkatkan
kepuasan pelanggan dan mendongkrak laba
perusahaan?
Jika Anda sudah merasa perlu membangun
jaringan, pertanyaan kedua adalah apa yang ingin
Anda lakukan dengan jaringan Anda? Pertanyaan
tersebut akan menentukan arsitektur dasar dari
jaringan Anda serta pemilihan perlengkapannya.
Jika kebutuhan Anda hanya untuk berbagi pakai
peranti seperti printer, harddisk, dan CD-ROM
mungkin Anda bisa memilih jaringan
peer-to-peer, yaitu dengan menghubungkan
secara sederhana dan langsung
komputer-komputer yang sudah Anda miliki.
Windows for Workgroup (WFG), LANtastic,
Windows 95, OS/2 Warp Conect, Macintosh
System 7.x serta beberapa sistem operasi lain
telah mendukung koneksi ini dan relatif mudah
digunakan.
Jika Anda menggunakan Macintosh, Anda bisa
menggabungkan dua atau lebih Mac Anda secara
langsung karena semua model Mac baru yang
menggunakan sistem operasi Macintosh System
7.x telah memasukkan kartu Ethernet yang
memiliki kecepatan mengirim data sampai
10Mbps (megabit per detik). Atau jika semua
komputer Anda berupa PC, dengan
menggunakan WFG, Windows 95, atau OS/2
Warp, Anda dapat juga mengkoneksikan
langsung dengan menambahkan network interface
card pada masing-masing PC tersebut untuk
berbagi file dan data. Namun jaringan
peer-to-peer ini kurang efektif jika komputer
yang terhubung cukup banyak (lebih dari 8 buah)
dan file-file yang digunakan bersama terlalu besar.
Sebab, semakin banyak komputer dan semakin
rumit aplikasi jaringan, kecepatan transfer
semakin menurun.
Jika Anda menggunakan komputer dan sistem
operasi yang sama (misalnya semuanya PC
Windows atau seluruhnya Macintosh),
kompatibilitas tidak begitu menjadi masalah.
Namun jika Anda memiliki lebih dari satu jenis
komputer maka mungkin Anda harus
menggunakan pendekatan client-server dan
menggunakan network operating system (NOS)
yang dapat mengakomodasi kedua jenis sistem
tersebut, seperti Novell atau Windows NT.
Perlengkapan Jaringan
Berapa biaya untuk membangun sebuah jaringan?
Pertanyaan inilah yang pertama muncul dari
seorang pelaku bisnis kecil yang ingin membangun
jaringan. Tentu saja pertanyaan ini tidak dapat
begitu saja dijawab oleh ahli jaringan sekalipun.
Tergantung pada faktor-faktor seperti jenis
jaringan (peer-to-peer atau client-server) yang
akan dibangun, jumlah pemakai jaringan nantinya,
apakah perusahaan yang besangkutan sudah
memiliki PC yang selama ini masih stand-alone,
dan sebagainya.
Berikut adalah perlengkapan yang Anda butuhkan
untuk membangun sebuah jaringan, yang meliputi,
server, sistem operasi dan aplikasi, kartu jaringan
(network interface card), hub, dan sistem
pengkabelan. Yang perlu Anda perhatikan,
walaupun biaya memang tetap menjadi faktor
penting, antisipasi perkembangan jaringan di masa
mendatang juga tidak kalah penting.
a. Server
Pada jaringan peer-to-peer, tidak dibutuhkan satu
komputer tersendiri yang bertindak sebagai
server. Setiap komputer di dalamnya dapat
berfungsi sebagai server bagi komputer lainnya.
Server di sini bertindak sebagai penyedia
sumberdaya jaringan seperti data, aplikasi,
printer, ruang disk, dan sebagainya, bagi
komputer lainnya.
Jika kebutuhan berbagi-pakai data, aplikasi dan
sumberdaya lainnya sudah lebih intensif, jaringan
Anda membutuhkan sebuah server tersendiri.
Dalam bentuk fisik, server bisa berupa sebuah
PC yang berprosesor lebih canggih dan memori
serta harddisk yang berkapasitas lebih besar
daripada komputer klien yang ada di dalam
jaringan. Istilah server kadang sering juga dipakai
sebagai layanan bagi pemakai jaringan dan
sekaligus menunjukan fungsinya, seperti file
server, print server, communication server, atau
management server.
Tiga faktor utama yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih komputer server, yakni kecepatan
prosesor (CPU), kapasitas memori dan harddisk.
Idealnya, Anda memilih CPU yang tercepat yang
sudah tersedia untuk mengantisipasi kebutuhan di
masa mendatang, tentu saja jika anggaran Anda
masih cukup longgar untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Kapasitas memori dan harddisk juga
berperan penting dalam mendukung kinerja
server. Kapasitas yang Anda perlukan sangat
tergantung dengan jumlah dan kebutuhan
pemakai. Memori 32MB dan harddisk 2GB
sudah merupakan awal yang bagus untuk sebuah
jaringan kecil. Namun Anda juga perlu yakin
memori tersebut masih dapat diupgrade misalnya
sampai 128MB, dan masih tersedia ruangan
untuk kemungkinan penambahan harddisk.
Vendor PC menyediakan berbagai jenis server,
mulai untuk jaringan skala kecil, menengah,
sampai besar. Untuk sebuah jaringan kecil dengan
konfigurasi standar, tersedia beberapa server
dengan harga Rp 5 juta - Rp 9 juta. Anda bisa
memilih beberapa merek yang tersedia di
pasaran, seperti Hewlett-Packard, Compaq,
Siemens-Nixdorf dan Digital.
b. Kartu jaringan
Kartu jaringan (network interface card; NIC)
merupakan peranti penghubung antara komputer
dan jaringan. Jadi setiap komputer di dalam
jaringan perlu dilengkapi dengan NIC. Beberapa
vendor sudah menyediakan PC "network ready"
yang di dalamnya sudah dipasangi NIC.
Harga kartu ini sendiri cukup beragam, mulai dari
Rp 50.000 sampai Rp 400.000. Jika Anda
mengambil harga yang di tengah, misalnya Rp
150.000 maka untuk melengkapi 20 PC Anda,
Anda harus mengeluarkan Rp 3 juta. Ada
beberapa vendor yang menawarkan harga bundel
yang lebih murah dibandingkan Anda membeli
eceran.
c. Hub/Switch hub
Hub berupa kotak yang berisi port untuk
menyambung kabel dari masing-masing komputer
klien (worktation) dan server. Sebelum memilih
hub, Anda perlu menghitung berapa komputer
atau klien yang akan terhubung di dalam jaringan.
Hub menyediakan jumlah port mulai dari 4
sampai 32 (setiap port untuk satu komputer).
Sebaiknya Anda masih menyisakan beberapa
port untuk kemungkinan ekspansi. Harga hub
sangat bevariasi tergantung kapasitasnya.
Kebanyakan hub yang memiliki kapasitas lebih
besar, biaya per portnya lebih murah.
Untuk sebuah jaringan kecil mungkin hanya
memerlukan satu atau dua buah hub. Untuk 20
pemakai, kami mengambil contoh NuSwitch
FE-224c yang harganya sekitar Rp 5 juta. Switch
hub ini memiliki 24 port 10Base-T (untuk
kecepatan transfer 10Mbps), dan dua port Fast
Ethernet (100Mbps). Ke-24 port ini dibagi
menjadi empat segmen sehingga Anda dapat
membaginya berdasarkan bagian atau unit kerja
di kantor Anda, misalnya pemasaran, keuangan,
dsb.
d. Sistem pengkabelan
Ada berbagai macam kabel yang bisa digunakan
untuk jaringan, seperti UTP (Unshielded Twisted
Pair), STP (Shielded Twisted Pair), optical Fiber,
Coaxial & Twinaxial, multi pair, dsb. Yang cukup
populer digunakan saat ini adalah kabel jenis UTP
yang relatif murah. Harga satu rol kabel UTP
(300m) Rp 345.000. Dalam sebuah jaringan kecil
Anda mungkin hanya memerlukan dua atau tiga
rol. Kebutuhan akan kabel sangat tergantung
dengan jarak komputer yang satu dengan yang
lainnya dan tata letak ruangan. Jika Anda
memerlukan jasa instalasi kabel, Anda perlu
menambahkan anggaran sekitar Rp 50.000 - Rp
70.000 per titik. Biaya jasa instalasi tersebut
sangat tergantung kompleksitas struktur kabel.
Sistem pengkabelan yang sempurna akan
mengguntungkan pemakai dan memberikan
kefleksibelan untuk digabungkan dengan model
LAN lain. Anda juga perlu memperhatikan
kemungkinan perubahan tata letak dan antisipasi
perkembangan di masa mendatang.
e. Sistem operasi dan aplikasi
Perangkat lunak yang diperlukan meliputi sistem
operasi (misalnya: Novell, Windows NT, OS/2),
aplikasi server dan aplikasi untuk pemakai
(misalnya: Office, Lotus Notes). Untuk menekan
biaya, Anda bisa meletakkan aplikasi-aplikasi di
server dan pemakai menggunakan aplikasi dari
server.
Memperkirakan biaya untuk kebutuhan perangkat
lunak ini sangat sulit karena sangat bervariasi dan
tergantung kebutuhan dari jaringan yang Anda
bangun. Beberapa aplikasi kadang-kadang sudah
terbundel dengan perangkat keras yang Anda
miliki, kadang-kadang juga belum. Ada beberapa
perusahaan yang sudah cukup dengan aplikasi
jadi yang tersedia di pasaran, tetapi banyak juga
yang harus membuat aplikasi sendiri sehingga
Anda harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal
daripada perangkat kerasnya. Kami hanya bisa
memberikan beberapa contoh yang umum
digunakan.
Jika Anda menggunakan Novell atau Windows
NT, biaya yang dibebankan untuk setiap pemakai
sekitar Rp 125 ribu. Untuk pemakaian Windows
NT, Anda juga masih harus menambah biaya
sekitar Rp 1,5 juta untuk server. Jika Anda ingin
menggunakan Software Office lengkap, biaya per
pemakai bisa mencapai Rp 1 juta. Sedangkan
jika Anda menggunakan Windows 95 atau WFG,
Anda harus mengeluarkan biaya sekitar Rp
300.000.
Hardware atau Software Dulu?
Merencanakan membangun sebuah jaringan tidak
sekedar memilih software dan hardware. Hal
pertama yang perlu ditetapkan adalah aplikasi
yang diemban oleh jaringan kelak. Penentuan
aplikasi akan menentukan jenis hardware yang
digunakan. Ada software aplikasi yang tidak
tergantung pada hardware yang dipakai. Apalagi
kalau Anda membangun jaringan intranet yang
menggunakan teknologi Internet. Di sini banyak
software yang tidak tergantung pada hardware.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan, adalah bila
jaringan kelak tidak hanya dipakai oleh karyawan
kantor Anda, tetapi juga diakses oleh orang luar
seperti para pelanggan perusahaan Anda.
Biasanya jaringan seperti ini dikoneksikan ke
jaringan publik atau Internet. Kalau demikian
halnya, tingkat keamanan jaringan perlu lebih
diperhatikan. Jangan sampai pemakai dari luar
mengakses sumber daya jaringan yang tidak
berhak untuknya.
Tetapi apabila jaringan hanya berupa Local Area
Network yang dipakai oleh karyawan perusahaan
Anda, Anda tinggal memilih software dan aplikasi
yang dibutuhkan termasuk hardware seperti yang
dijelaskan di atas. (wrh)
(gambar1: ) Jaringan beraksitektur 10Base-T
(seperti pada gambar) banyak dipakai. Jaringan
ini memiliki kecepatan transfer data 10Mbps. Kini
arsitektur Fast Ethernet yang mirip dengan
10Base-T dan berkecepatan 100Mbps mulai
banyak dipakai.
(gambar2: ) Pemakaian network computer (NC)
pada jaringan merupakan solusi yang murah,
karena memang NC lebih murah daripada PC.
Tetapi NC tidak selalu memenuhi kebutuhan
semua pemakai. NC sesuai untuk
pekerjaan-pekerjaan seputar input data seperti
yang dilakukan karyawan di front-office.
Sumber Daya Manusia Yang Utama
Membangun jaringan kecil memang mudah. Anda
tinggal menyediakan hardware yang diperlukan
setelah aplikasi dan misi yang diemban jaringan
sudah didefinisikan. Setelah semua hardware
terpasang, Anda tinggal mengset sistem operasi
jaringan dan program aplikasi yang diperlukan.
Yang terakhir Anda tinggal menentukan hak
pemakaian sumberdaya jaringan bagi setiap
pemakainya.
Setelah itu semua dilakukan, jaringan sudah
beroperasi normal. Namun menurut Onno W.
Purbo (Ahli jaringan dan Internet dari Institut
Teknologi Bandung) masalahnya tidak berhenti
sampai di situ. "Yang kelak menjadi masalah
adalah pengelolaan jaringannya," tuturnya.
"Biasanya kalau membangun jaringan, orang
hanya berfikir bahwa dia hanya membutuhkan
hardware dan software." Menurutnya, kemulusan
operasi jaringan sangatlah penting dan kunci
utamanya terletak pada si pengelola jaringan atau
System Administrator.
Jadi sebaiknya, jaringan sekecil apapun perlu ada
orang khusus yang mengelolanya. Sebab,
diharapkan jaringan akan terus berkembang
sesuai dengan perkembangan bisnis atau
perusahaan. Oleh sebab itu System Administrator
yang baik, menurut Onno, adalah yang mau
terus-menerus belajar dan mengembangkan
jaringannya.
Mencari orang (sumberdaya manusia) yang
demikian tidaklah mudah. "Banyak sekarang
perusahaan mengeluh kepada saya karena tidak
mendapatkan SDM sesuai yang dibutuhkan,"
tutur Onno. "Memang langka SDM yang
demikian, perusahaan harus mau mendidik
orang." (jull)
Membangun LAN untuk Usaha Kecil:
Uang, Orang dan Training
Hasil kajian World Economic Forum
menunjukkan, Indonesia masih merupakan salah
satu negara terbesar yang menarik bagi investor
asing. Indonesia ada di peringkat keempat,
setelah AS, Cina, dan India. Daya tarik Indonesia
terutama adalah pasar dalam negerinya.
Produk apa pun bisa dipasarkan di Indonesia.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat
konsumtif. Selain itu kebangkitan kelas menengah,
dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga
merupakan daya tarik tersendiri. Yang masuk
dalam kategori kelas menengah, yaitu mereka
yang memiliki tingkat intelektual tinggi, telah
berpengalaman kerja di perusahan besar
(konglomerat), banyak koneksi dengan pejabat
tinggi atau anak pejabat tinggi, serta sudah
berspesialisasi pada bidang-bidang usaha yang
berorientasi pada jasa dan pasar internasional.
Sisi pendukung lahirnya pasar yang besar di
Indonesia juga naik. Untuk kualitas infrastruktur,
peringkat Indonesia melompat dari urutan 80
menjadi 22, sedangkan kualitas teknologi di
Indonesia melompat dari urutan 43 menjadi 29.
Di bidang kualitas manajemen bisnis, peringkat
Indonesia naik dari 40 menjadi 32, dan untuk
institusi hukum dan politik naik dari peringkat 40
menjadi 37, (Kompas, 4 Juni 1997).
Perkembangan tersebut ditangkap oleh para
pengusaha komputer sebagai suatu potensi pasar
yang besar. Mereka yang berada di kelas
menengah itu progresif sekali membangun usaha
di Indonesia, yaitu usaha kecil dan menengah.
Umumnya paradigma dan orientasi mereka sudah
jauh lebih maju dibandingkan generasi
sebelumnya. Kebanyakan dari mereka lulusan
dari perguruan tinggi terkemuka di dalam negeri
atau luar negeri. Oleh karena itu dalam
mengembangkan usahanya, sekalipun usaha kecil
tidak bisa lepas dari teknologi informasi (TI).
Saat ini, di berbagai forum internasional, masalah
usaha kecil dan menengah (small and medium
enterprise) diseminarkan. Usaha kecil ini penting
di dalam negara yang sedang memasuki era TI.
Keterkaitan antara usaha kecil dan menengah
dengan TI tidak terhindarkan. Orang mulai bicara
tentang perdagangan elektronik (electronic
commerce). Mereka dapat melakukan bisnis
secara elektronik, menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi seperti jaringan
Internet. (Kompas, 30 April 1997).
Menurut Jos Luhukay (Pakar jaringan komputer),
persoalan yang dihadapi oleh perusahaan
pemakai jaringan komputer saat ini adalah orang
dan training-nya. Memang uang juga dibutuhkan,
khususnya bagi perusahaan kecil yang akan
membangun jaringan komputer. Tetapi masalah
pengadaan perangkat keras, perangkat lunak, dan
perangkat jaringan (netware), bisa dengan cepat
diatasi. Banyak perusahaan komputer (vendor),
seperti Hewlett-Parckard, IBM dan Digital, yang
bisa membantu pendanaan untuk membangun
jaringan komputer. Bahkan untuk kebutuhan
komputer di rumah atau perorangan, HP bersedia
membantu dalam pendanaannya.
Tetapi kemacetan pengembangan jaringan
komputer umumnya disebabkan oleh
keterbatasan jumlah orang yang dimiliki
perusahaan. Jarang sekali perusahaan kecil dan
menengah yang memiliki sarjana yang
berpengalaman dalam mengembangkan jaringan.
Melatih tenaga yang ada tidak bisa langsung jadi.
Bahkan tenaga yang sudah dilatih berbulan-bulan
pun seringkali belum siap pakai. Sehingga banyak
perusahaan kecil dan menengah yang sangat
tergantung pada supplier.
Kelemahan inilah yang menjadi peluang bisnis
bagi perusahaan komputer seperti
Hewlett-Packard. Di Indonesia, perusahaan
komputer ini menawarkan pelayanan khusus bagi
perusahaan kecil dan menengah yang kesulitan
dalam mengembangkan jaringan komputer,
termasuk isntalasi dan sistem pembayarannya. HP
menyediakan semua kebutuhan untuk
komputerisasi mulai dari server, komponen
jaringan, PC untuk end user, printer, dan
komponen komunikasi data lainnya.
Selama ini, HPSI melalui HPFI (Hewlett-Packard
Finance Indonesia) hanya melayani pendanaan
untuk instalasi yang nilainya di atas US$ 50.000.
Akan tetapi mulai kuartal ke-3 tahun 1997,
menurut Adhi Prabawa (Presiden Direktur,
HPFI), HP akan melayani pendanaan untuk
instalasi yang nilainya di bawah itu. "Bahkan untuk
pengadaan satu PC pun akan kami layani. Pada
prinsipnya tugas HPFI adalah mendukung
penjualan komputer HP," tegas Adhi. Caranya?
"Prosedurnya diusahakan semudah mungkin.
Konsumen harus dilayani secepat mungkin. Kalau
bisa satu hari selesai. Dasarnya kepercayaan,"
jawab Adhi.
Menurut Adhi, penjualan komputer HP di
Indonesia selama ini belum segencar printer.
Pemakai komputer di Indonesia umumnya lebih
mengenal HP sebagai penjual printer daripada
komputer. "Tantangan kami, bagaimana cara
pemakai komputer di Indonesia juga mengenal
HP sebagai perusahaan komputer, seperti halnya
mereka mengenal HP sebagai perusahaan
printer." (ton)
Kecil?
Kantor yang memiliki lebih dari satu
komputer akan tetap memperoleh
keuntungan dengan terbangunnya sebuah
jaringan. Peranti apa saja yang dibutuhkan?
Mahalkah biaya pembangunannya?
Banyak keuntungan yang ditawarkan dengan
terbangunnya sebuah jaringan komputer, baik
yang berupa Local Area Network (LAN)
maupun intranet. Pada awalnya, berkembangnya
jaringan dimulai dari kebutuhan untuk
menggunakan secara bersama peranti yang masih
mahal, seperti printer laser. Perusahaan yang
memiliki empat komputer misalnya, sayang kalau
harus membeli empat buah printer laser yang
harganya bisa menyamai harga komputernya.
Untuk bisa menggunakan satu printer
bersama-sama maka empat komputer tadi dapat
saling dihubungkan.
Kebutuhan lain yang tak kalah menarik adalah
berbagi-pakai (sharing) data. Pada PC yang tidak
saling berhubungan (stand alone), jika ingin
berbagi-pakai data harus melalui media seperti
disket yang tentunya memakan waktu untuk
mengantar dan menyalin isi disket tersebut. Belum
lagi jika data yang ingin dikirim berupa file-file
besar yang kadang terhambat dengan
keterbatasan kapasitas disket. Repotnya lagi, jika
orang yang memiliki data tersebut tidak sedang
berada di tempat padahal kebutuhan mendesak.
Sejalan dengan perkembangan bisnis serta
persaingan yang semakin ketat, tuntutan akan
komunikasi, kerja sama, dan koordinasi, yang
cepat dan mudah menjadi sangat dibutuhkan.
Jimmy Megantara (Marketing Manager, PT
Integrasi) menyingkat tiga kebutuhan tersebut
menjadi "3C" (Communication, Colaboration, dan
Coordination). Kebutuhan ini bisa direalisasikan
lewat sistem jaringan komputer.
Di dalam jaringan, kebutuhan komunikasi bisa
dipenuhi misalnya lewat aplikasi electronic mail
(e-mail). Bagi perusahaan yang selalu ingin
menyampaikan informasi secara cepat kepada
setiap karyawannya, fasilitas ini sangat
mendukung. Dalam perkembangannya, e-mail
tidak sekedar menjadi sarana penyampaian memo
atau pesan sederhana, tetapi kini telah dilengkapi
dengan fasilitas operasi kantor. Produk e-mail
seperti cc:Mail telah dilengkapi dengan kalender
pribadi, sehingga pada saat seorang pemakai
jaringan ingin menyusun pertemuan, dia dapat
melihat jadwal masing-masing karyawan yang
akan diundang. Di dalam cc:Mail juga terdapat
fasilitas yang memudahkan pendistribusian
dokumen maupun informasi.
Apa Kebutuhan Anda?
Membangun sebuah jaringan di dalam perusahaan
tidak ubahnya menanamkan sebuah investasi.
Perusahaan yang menanamkan investasi tentu
ingin memetik hasilnya di kemudian hari, baik
dalam jangka pendek maupun panjang. Ada
beberapa pertanyaan yang perlu dijawab jika
perusahaan Anda merencanakan untuk
membangun jaringan dan menentukan
perlengkapannya.
Pertanyaan pertama, mampukah jaringan tersebut
meningkatkan produktivitas perusahaan?
Pertanyaan ini sehubungan dengan kebutuhan
yang ada dalam perusahaan tersebut, seperti
komunikasi, berbagi-pakai data maupun aplikasi,
atau melakukan koordinasi, serta anggaran yang
tersedia untuk membangun LAN. Anda juga bisa
mendefinisikan kalimat tersebut menjadi lebih
jelas, seperti: Apakah terbangunnya jaringan
tersebut dapat meningkatkan meningkatkan
kepuasan pelanggan dan mendongkrak laba
perusahaan?
Jika Anda sudah merasa perlu membangun
jaringan, pertanyaan kedua adalah apa yang ingin
Anda lakukan dengan jaringan Anda? Pertanyaan
tersebut akan menentukan arsitektur dasar dari
jaringan Anda serta pemilihan perlengkapannya.
Jika kebutuhan Anda hanya untuk berbagi pakai
peranti seperti printer, harddisk, dan CD-ROM
mungkin Anda bisa memilih jaringan
peer-to-peer, yaitu dengan menghubungkan
secara sederhana dan langsung
komputer-komputer yang sudah Anda miliki.
Windows for Workgroup (WFG), LANtastic,
Windows 95, OS/2 Warp Conect, Macintosh
System 7.x serta beberapa sistem operasi lain
telah mendukung koneksi ini dan relatif mudah
digunakan.
Jika Anda menggunakan Macintosh, Anda bisa
menggabungkan dua atau lebih Mac Anda secara
langsung karena semua model Mac baru yang
menggunakan sistem operasi Macintosh System
7.x telah memasukkan kartu Ethernet yang
memiliki kecepatan mengirim data sampai
10Mbps (megabit per detik). Atau jika semua
komputer Anda berupa PC, dengan
menggunakan WFG, Windows 95, atau OS/2
Warp, Anda dapat juga mengkoneksikan
langsung dengan menambahkan network interface
card pada masing-masing PC tersebut untuk
berbagi file dan data. Namun jaringan
peer-to-peer ini kurang efektif jika komputer
yang terhubung cukup banyak (lebih dari 8 buah)
dan file-file yang digunakan bersama terlalu besar.
Sebab, semakin banyak komputer dan semakin
rumit aplikasi jaringan, kecepatan transfer
semakin menurun.
Jika Anda menggunakan komputer dan sistem
operasi yang sama (misalnya semuanya PC
Windows atau seluruhnya Macintosh),
kompatibilitas tidak begitu menjadi masalah.
Namun jika Anda memiliki lebih dari satu jenis
komputer maka mungkin Anda harus
menggunakan pendekatan client-server dan
menggunakan network operating system (NOS)
yang dapat mengakomodasi kedua jenis sistem
tersebut, seperti Novell atau Windows NT.
Perlengkapan Jaringan
Berapa biaya untuk membangun sebuah jaringan?
Pertanyaan inilah yang pertama muncul dari
seorang pelaku bisnis kecil yang ingin membangun
jaringan. Tentu saja pertanyaan ini tidak dapat
begitu saja dijawab oleh ahli jaringan sekalipun.
Tergantung pada faktor-faktor seperti jenis
jaringan (peer-to-peer atau client-server) yang
akan dibangun, jumlah pemakai jaringan nantinya,
apakah perusahaan yang besangkutan sudah
memiliki PC yang selama ini masih stand-alone,
dan sebagainya.
Berikut adalah perlengkapan yang Anda butuhkan
untuk membangun sebuah jaringan, yang meliputi,
server, sistem operasi dan aplikasi, kartu jaringan
(network interface card), hub, dan sistem
pengkabelan. Yang perlu Anda perhatikan,
walaupun biaya memang tetap menjadi faktor
penting, antisipasi perkembangan jaringan di masa
mendatang juga tidak kalah penting.
a. Server
Pada jaringan peer-to-peer, tidak dibutuhkan satu
komputer tersendiri yang bertindak sebagai
server. Setiap komputer di dalamnya dapat
berfungsi sebagai server bagi komputer lainnya.
Server di sini bertindak sebagai penyedia
sumberdaya jaringan seperti data, aplikasi,
printer, ruang disk, dan sebagainya, bagi
komputer lainnya.
Jika kebutuhan berbagi-pakai data, aplikasi dan
sumberdaya lainnya sudah lebih intensif, jaringan
Anda membutuhkan sebuah server tersendiri.
Dalam bentuk fisik, server bisa berupa sebuah
PC yang berprosesor lebih canggih dan memori
serta harddisk yang berkapasitas lebih besar
daripada komputer klien yang ada di dalam
jaringan. Istilah server kadang sering juga dipakai
sebagai layanan bagi pemakai jaringan dan
sekaligus menunjukan fungsinya, seperti file
server, print server, communication server, atau
management server.
Tiga faktor utama yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih komputer server, yakni kecepatan
prosesor (CPU), kapasitas memori dan harddisk.
Idealnya, Anda memilih CPU yang tercepat yang
sudah tersedia untuk mengantisipasi kebutuhan di
masa mendatang, tentu saja jika anggaran Anda
masih cukup longgar untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Kapasitas memori dan harddisk juga
berperan penting dalam mendukung kinerja
server. Kapasitas yang Anda perlukan sangat
tergantung dengan jumlah dan kebutuhan
pemakai. Memori 32MB dan harddisk 2GB
sudah merupakan awal yang bagus untuk sebuah
jaringan kecil. Namun Anda juga perlu yakin
memori tersebut masih dapat diupgrade misalnya
sampai 128MB, dan masih tersedia ruangan
untuk kemungkinan penambahan harddisk.
Vendor PC menyediakan berbagai jenis server,
mulai untuk jaringan skala kecil, menengah,
sampai besar. Untuk sebuah jaringan kecil dengan
konfigurasi standar, tersedia beberapa server
dengan harga Rp 5 juta - Rp 9 juta. Anda bisa
memilih beberapa merek yang tersedia di
pasaran, seperti Hewlett-Packard, Compaq,
Siemens-Nixdorf dan Digital.
b. Kartu jaringan
Kartu jaringan (network interface card; NIC)
merupakan peranti penghubung antara komputer
dan jaringan. Jadi setiap komputer di dalam
jaringan perlu dilengkapi dengan NIC. Beberapa
vendor sudah menyediakan PC "network ready"
yang di dalamnya sudah dipasangi NIC.
Harga kartu ini sendiri cukup beragam, mulai dari
Rp 50.000 sampai Rp 400.000. Jika Anda
mengambil harga yang di tengah, misalnya Rp
150.000 maka untuk melengkapi 20 PC Anda,
Anda harus mengeluarkan Rp 3 juta. Ada
beberapa vendor yang menawarkan harga bundel
yang lebih murah dibandingkan Anda membeli
eceran.
c. Hub/Switch hub
Hub berupa kotak yang berisi port untuk
menyambung kabel dari masing-masing komputer
klien (worktation) dan server. Sebelum memilih
hub, Anda perlu menghitung berapa komputer
atau klien yang akan terhubung di dalam jaringan.
Hub menyediakan jumlah port mulai dari 4
sampai 32 (setiap port untuk satu komputer).
Sebaiknya Anda masih menyisakan beberapa
port untuk kemungkinan ekspansi. Harga hub
sangat bevariasi tergantung kapasitasnya.
Kebanyakan hub yang memiliki kapasitas lebih
besar, biaya per portnya lebih murah.
Untuk sebuah jaringan kecil mungkin hanya
memerlukan satu atau dua buah hub. Untuk 20
pemakai, kami mengambil contoh NuSwitch
FE-224c yang harganya sekitar Rp 5 juta. Switch
hub ini memiliki 24 port 10Base-T (untuk
kecepatan transfer 10Mbps), dan dua port Fast
Ethernet (100Mbps). Ke-24 port ini dibagi
menjadi empat segmen sehingga Anda dapat
membaginya berdasarkan bagian atau unit kerja
di kantor Anda, misalnya pemasaran, keuangan,
dsb.
d. Sistem pengkabelan
Ada berbagai macam kabel yang bisa digunakan
untuk jaringan, seperti UTP (Unshielded Twisted
Pair), STP (Shielded Twisted Pair), optical Fiber,
Coaxial & Twinaxial, multi pair, dsb. Yang cukup
populer digunakan saat ini adalah kabel jenis UTP
yang relatif murah. Harga satu rol kabel UTP
(300m) Rp 345.000. Dalam sebuah jaringan kecil
Anda mungkin hanya memerlukan dua atau tiga
rol. Kebutuhan akan kabel sangat tergantung
dengan jarak komputer yang satu dengan yang
lainnya dan tata letak ruangan. Jika Anda
memerlukan jasa instalasi kabel, Anda perlu
menambahkan anggaran sekitar Rp 50.000 - Rp
70.000 per titik. Biaya jasa instalasi tersebut
sangat tergantung kompleksitas struktur kabel.
Sistem pengkabelan yang sempurna akan
mengguntungkan pemakai dan memberikan
kefleksibelan untuk digabungkan dengan model
LAN lain. Anda juga perlu memperhatikan
kemungkinan perubahan tata letak dan antisipasi
perkembangan di masa mendatang.
e. Sistem operasi dan aplikasi
Perangkat lunak yang diperlukan meliputi sistem
operasi (misalnya: Novell, Windows NT, OS/2),
aplikasi server dan aplikasi untuk pemakai
(misalnya: Office, Lotus Notes). Untuk menekan
biaya, Anda bisa meletakkan aplikasi-aplikasi di
server dan pemakai menggunakan aplikasi dari
server.
Memperkirakan biaya untuk kebutuhan perangkat
lunak ini sangat sulit karena sangat bervariasi dan
tergantung kebutuhan dari jaringan yang Anda
bangun. Beberapa aplikasi kadang-kadang sudah
terbundel dengan perangkat keras yang Anda
miliki, kadang-kadang juga belum. Ada beberapa
perusahaan yang sudah cukup dengan aplikasi
jadi yang tersedia di pasaran, tetapi banyak juga
yang harus membuat aplikasi sendiri sehingga
Anda harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal
daripada perangkat kerasnya. Kami hanya bisa
memberikan beberapa contoh yang umum
digunakan.
Jika Anda menggunakan Novell atau Windows
NT, biaya yang dibebankan untuk setiap pemakai
sekitar Rp 125 ribu. Untuk pemakaian Windows
NT, Anda juga masih harus menambah biaya
sekitar Rp 1,5 juta untuk server. Jika Anda ingin
menggunakan Software Office lengkap, biaya per
pemakai bisa mencapai Rp 1 juta. Sedangkan
jika Anda menggunakan Windows 95 atau WFG,
Anda harus mengeluarkan biaya sekitar Rp
300.000.
Hardware atau Software Dulu?
Merencanakan membangun sebuah jaringan tidak
sekedar memilih software dan hardware. Hal
pertama yang perlu ditetapkan adalah aplikasi
yang diemban oleh jaringan kelak. Penentuan
aplikasi akan menentukan jenis hardware yang
digunakan. Ada software aplikasi yang tidak
tergantung pada hardware yang dipakai. Apalagi
kalau Anda membangun jaringan intranet yang
menggunakan teknologi Internet. Di sini banyak
software yang tidak tergantung pada hardware.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan, adalah bila
jaringan kelak tidak hanya dipakai oleh karyawan
kantor Anda, tetapi juga diakses oleh orang luar
seperti para pelanggan perusahaan Anda.
Biasanya jaringan seperti ini dikoneksikan ke
jaringan publik atau Internet. Kalau demikian
halnya, tingkat keamanan jaringan perlu lebih
diperhatikan. Jangan sampai pemakai dari luar
mengakses sumber daya jaringan yang tidak
berhak untuknya.
Tetapi apabila jaringan hanya berupa Local Area
Network yang dipakai oleh karyawan perusahaan
Anda, Anda tinggal memilih software dan aplikasi
yang dibutuhkan termasuk hardware seperti yang
dijelaskan di atas. (wrh)
(gambar1: ) Jaringan beraksitektur 10Base-T
(seperti pada gambar) banyak dipakai. Jaringan
ini memiliki kecepatan transfer data 10Mbps. Kini
arsitektur Fast Ethernet yang mirip dengan
10Base-T dan berkecepatan 100Mbps mulai
banyak dipakai.
(gambar2: ) Pemakaian network computer (NC)
pada jaringan merupakan solusi yang murah,
karena memang NC lebih murah daripada PC.
Tetapi NC tidak selalu memenuhi kebutuhan
semua pemakai. NC sesuai untuk
pekerjaan-pekerjaan seputar input data seperti
yang dilakukan karyawan di front-office.
Sumber Daya Manusia Yang Utama
Membangun jaringan kecil memang mudah. Anda
tinggal menyediakan hardware yang diperlukan
setelah aplikasi dan misi yang diemban jaringan
sudah didefinisikan. Setelah semua hardware
terpasang, Anda tinggal mengset sistem operasi
jaringan dan program aplikasi yang diperlukan.
Yang terakhir Anda tinggal menentukan hak
pemakaian sumberdaya jaringan bagi setiap
pemakainya.
Setelah itu semua dilakukan, jaringan sudah
beroperasi normal. Namun menurut Onno W.
Purbo (Ahli jaringan dan Internet dari Institut
Teknologi Bandung) masalahnya tidak berhenti
sampai di situ. "Yang kelak menjadi masalah
adalah pengelolaan jaringannya," tuturnya.
"Biasanya kalau membangun jaringan, orang
hanya berfikir bahwa dia hanya membutuhkan
hardware dan software." Menurutnya, kemulusan
operasi jaringan sangatlah penting dan kunci
utamanya terletak pada si pengelola jaringan atau
System Administrator.
Jadi sebaiknya, jaringan sekecil apapun perlu ada
orang khusus yang mengelolanya. Sebab,
diharapkan jaringan akan terus berkembang
sesuai dengan perkembangan bisnis atau
perusahaan. Oleh sebab itu System Administrator
yang baik, menurut Onno, adalah yang mau
terus-menerus belajar dan mengembangkan
jaringannya.
Mencari orang (sumberdaya manusia) yang
demikian tidaklah mudah. "Banyak sekarang
perusahaan mengeluh kepada saya karena tidak
mendapatkan SDM sesuai yang dibutuhkan,"
tutur Onno. "Memang langka SDM yang
demikian, perusahaan harus mau mendidik
orang." (jull)
Membangun LAN untuk Usaha Kecil:
Uang, Orang dan Training
Hasil kajian World Economic Forum
menunjukkan, Indonesia masih merupakan salah
satu negara terbesar yang menarik bagi investor
asing. Indonesia ada di peringkat keempat,
setelah AS, Cina, dan India. Daya tarik Indonesia
terutama adalah pasar dalam negerinya.
Produk apa pun bisa dipasarkan di Indonesia.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat
konsumtif. Selain itu kebangkitan kelas menengah,
dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga
merupakan daya tarik tersendiri. Yang masuk
dalam kategori kelas menengah, yaitu mereka
yang memiliki tingkat intelektual tinggi, telah
berpengalaman kerja di perusahan besar
(konglomerat), banyak koneksi dengan pejabat
tinggi atau anak pejabat tinggi, serta sudah
berspesialisasi pada bidang-bidang usaha yang
berorientasi pada jasa dan pasar internasional.
Sisi pendukung lahirnya pasar yang besar di
Indonesia juga naik. Untuk kualitas infrastruktur,
peringkat Indonesia melompat dari urutan 80
menjadi 22, sedangkan kualitas teknologi di
Indonesia melompat dari urutan 43 menjadi 29.
Di bidang kualitas manajemen bisnis, peringkat
Indonesia naik dari 40 menjadi 32, dan untuk
institusi hukum dan politik naik dari peringkat 40
menjadi 37, (Kompas, 4 Juni 1997).
Perkembangan tersebut ditangkap oleh para
pengusaha komputer sebagai suatu potensi pasar
yang besar. Mereka yang berada di kelas
menengah itu progresif sekali membangun usaha
di Indonesia, yaitu usaha kecil dan menengah.
Umumnya paradigma dan orientasi mereka sudah
jauh lebih maju dibandingkan generasi
sebelumnya. Kebanyakan dari mereka lulusan
dari perguruan tinggi terkemuka di dalam negeri
atau luar negeri. Oleh karena itu dalam
mengembangkan usahanya, sekalipun usaha kecil
tidak bisa lepas dari teknologi informasi (TI).
Saat ini, di berbagai forum internasional, masalah
usaha kecil dan menengah (small and medium
enterprise) diseminarkan. Usaha kecil ini penting
di dalam negara yang sedang memasuki era TI.
Keterkaitan antara usaha kecil dan menengah
dengan TI tidak terhindarkan. Orang mulai bicara
tentang perdagangan elektronik (electronic
commerce). Mereka dapat melakukan bisnis
secara elektronik, menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi seperti jaringan
Internet. (Kompas, 30 April 1997).
Menurut Jos Luhukay (Pakar jaringan komputer),
persoalan yang dihadapi oleh perusahaan
pemakai jaringan komputer saat ini adalah orang
dan training-nya. Memang uang juga dibutuhkan,
khususnya bagi perusahaan kecil yang akan
membangun jaringan komputer. Tetapi masalah
pengadaan perangkat keras, perangkat lunak, dan
perangkat jaringan (netware), bisa dengan cepat
diatasi. Banyak perusahaan komputer (vendor),
seperti Hewlett-Parckard, IBM dan Digital, yang
bisa membantu pendanaan untuk membangun
jaringan komputer. Bahkan untuk kebutuhan
komputer di rumah atau perorangan, HP bersedia
membantu dalam pendanaannya.
Tetapi kemacetan pengembangan jaringan
komputer umumnya disebabkan oleh
keterbatasan jumlah orang yang dimiliki
perusahaan. Jarang sekali perusahaan kecil dan
menengah yang memiliki sarjana yang
berpengalaman dalam mengembangkan jaringan.
Melatih tenaga yang ada tidak bisa langsung jadi.
Bahkan tenaga yang sudah dilatih berbulan-bulan
pun seringkali belum siap pakai. Sehingga banyak
perusahaan kecil dan menengah yang sangat
tergantung pada supplier.
Kelemahan inilah yang menjadi peluang bisnis
bagi perusahaan komputer seperti
Hewlett-Packard. Di Indonesia, perusahaan
komputer ini menawarkan pelayanan khusus bagi
perusahaan kecil dan menengah yang kesulitan
dalam mengembangkan jaringan komputer,
termasuk isntalasi dan sistem pembayarannya. HP
menyediakan semua kebutuhan untuk
komputerisasi mulai dari server, komponen
jaringan, PC untuk end user, printer, dan
komponen komunikasi data lainnya.
Selama ini, HPSI melalui HPFI (Hewlett-Packard
Finance Indonesia) hanya melayani pendanaan
untuk instalasi yang nilainya di atas US$ 50.000.
Akan tetapi mulai kuartal ke-3 tahun 1997,
menurut Adhi Prabawa (Presiden Direktur,
HPFI), HP akan melayani pendanaan untuk
instalasi yang nilainya di bawah itu. "Bahkan untuk
pengadaan satu PC pun akan kami layani. Pada
prinsipnya tugas HPFI adalah mendukung
penjualan komputer HP," tegas Adhi. Caranya?
"Prosedurnya diusahakan semudah mungkin.
Konsumen harus dilayani secepat mungkin. Kalau
bisa satu hari selesai. Dasarnya kepercayaan,"
jawab Adhi.
Menurut Adhi, penjualan komputer HP di
Indonesia selama ini belum segencar printer.
Pemakai komputer di Indonesia umumnya lebih
mengenal HP sebagai penjual printer daripada
komputer. "Tantangan kami, bagaimana cara
pemakai komputer di Indonesia juga mengenal
HP sebagai perusahaan komputer, seperti halnya
mereka mengenal HP sebagai perusahaan
printer." (ton)