Blog Kang One

Catatan Sederhana untuk Berbagi

Membedakan CERDAS & DUNGU!

Test Intelegensia adalah test untuk mengukur tingkat kecerdasan hanya
terbatas pada orang2 yang terdidik, akibatnya orang2 yang tidak
terdidik atau tidak berpendidikan se-olah2 tidak tercakup didalamnya.
Hal ini disebabkan test Intelegensia menggunakan standard IQ
(Intelegence Quotient)yang merupakan ratio antara kemampuan daya
observasi seseorang yang dibandingkan dengan standard umur
chronologisnya. Ratio ini di-ekspresikan dalam bentuk angka2.
Hal ini dimungkinkan karena adanya standard pendidikan yang
menghasilkan kemampuan daya observasi anak didik yang diharapkan
mendekati angka 100% dengan deviasi ±10%. Bila deviasi ini melebihi
angka 10%, maka test ini bisa dianggap abnormal dimana bisa dinamakan
Genius, atau sebaliknya justru Idiot. Oleh karena itu khusus untuk
nilai minus yang melebihi angka 10%, test ini sudah tidak reliable
lagi sehingga perlu modifikasi test yang specific yang menggunakan
description method yang disebut DESCRIPTION INTELEGENCE TEST METHOD
(DITM)yang akan saya paparkan dibawah ini dimana anda semua sebagai
pembaca bisa dengan mudah untuk melakukan pengukuran tingkat
kecerdasan anda masing2 dengan reliabilitas yang melebihi angka 95%:

(1a). Orang2 Cerdas memerlukan pendidikan, latihan, pengalaman, daya
observasi, dan kemampuannya menganalisa dalam memecahkan segala
masalah2 yang dihadapinya.

(1b). Orang2 dungu memerlukan cara2 ceremonial sembahyang
berdasarkan kepercayaan kepercayaan agamanya dalam memecahkan segala
masalah2 yang dihadapinya.

(2a). Orang2 Cerdas menggunakan cara2 rational dalam mencegah dan
mengatasi datangnya masalah.

(2b). Orang2 Dungu menggunakan cara2 mistik & kegaiban yang
dipercaya berasal dari kekuatan iman kepercayaan yang bisa menangkal
datangnya masalah.

(3a). Orang2 Cerdas selalu meningkatkan kemampuannya melalui
pendidikan dengan rajin berlatih dan mengikuti kemajuan teknologi
yang selalu berkembang.

(3b). Orang2 Dungu selalu meningkatkan kemampuan dengan keimanannya
melalui ritual agamanya dengan rajin berkhotbah, mencaci-maki umat
lainnya yang tidak sama dengan apa yang dipercayanya, bahkan dengan
menghancurkan apa saja yang dianggapnya bukan berasal dari apa yang
dipercayanya.

(4a). Orang2 Cerdas selalu menghindari bahaya dalam mencapai tujuan.

(4b). Orang2 Dungu selalu menantang bahaya dalam memaksakan tujuan.

(5a). Orang2 Cerdas menganggap perbedaan2 sebagai landasan untuk
memajukan kehidupan.

(5b). Orang2 Dungu menganggap perbedaan2 sebagai hambatan dalam
memajukan kehidupan religiusnya.

(6a). Orang2 Cerdas menganggap kebahagiaan bisa dirasakan bersama
dengan memuaskan semua perasaan2 yang berbeda.

(6b). Orang2 Dungu menganggap kebahagiaan bisa dicapai dengan
memuaskan hanya perasaan2 yang sama dan mengharamkan semua perasaan2
yang berbeda.

(7a). Orang2 Cerdas selalu berusaha merubah dan memperbaiki kualitas
hidupnya dengan mencari nilai2 baru dan memperbaiki nilai2 lama.

(7b). Orang2 Dungu selalu berusaha mempertahankan nilai2 kehidupan
masa lalunya dengan cara2 mensucikan kitab2 agama yang tidak boleh
diubahnya.

(8a). Orang2 Cerdas menganggap kemajuan teknologi juga menyebabkan
kemajuan etika moral yang makin kompleks.

(8b). orang2 Dungu menganggap kemajuan teknologi sebagai penyebab
kemunduran etika moral yang dianggapnya makin biadab.

(9a). orang2 Cerdas menganggap kemajuan membawa perubahan yang lebih
baik.

(9b). Orang2 Dungu menganggap kemajuan membawa kehancuran nilai2
lama yang dianggapnya jauh lebih baik.

(10a). Orang2 Cerdas selalu mencari kesalahan nilai2 lama untuk
kemudian diperbaikinya maupun diubahnya menjadi nilai2 baru yang
lebih sempurna.

(10b). Orang2 Dungu selalu mencari kebenaran nilai2 lama untuk
dipertahankan dalam menentang perubahan kepada nilai2 baru yang
dianggapnya lebih merusak.

(11a). Orang2 Cerdas sangat menyayangi dan menghargai kehidupannya
ini, karena mereka menyadari setelah mati mereka tak mungkin bisa
hidup kembali. Tujuan hidupnya adalah kebahagiaan dalam mengisi
kehidupan secara realitas yang tidak kekal ini.

(11b). Orang2 Dungu sering mengorbankan jiwa sendiri maupun jiwa
orang lain karena mereka menghargai kehidupan setelah mati yang
dipercayai-nya akan lebih membahagiakan dan kekal adanya. Tujuan
hidupnya adalah mati untuk kemudian hidup lagi dalam khayalannya.

(12a). Orang2 Cerdas menganggap Dunia beserta Alam Semesta ini milik
bersama tanpa membedakan kepercayaan, ras, gender, maupun pangkatnya.

(12b). Orang2 Dungu menganggap Dunia Beserta Alam Semesta ini hanya
milik Tuhan/Allahnya, dimana yang tidak mempercayainya dianggap
sebagai penumpang gelap yang tidak punya hak apapun juga.

(13a). Orang2 Cerdas menganggap, tidak seorangpun boleh dihukum
karena kepercayaannya berbeda. Juga tidak seorangpun boleh dihukum
karena pendapatnya berbeda.

(13b). Orang2 Dungu menganggap semua yang tidak percaya wajib
dihukum. Apabila orang yang tidak percaya ini bisa luput dari
hukuman, mereka akan dihukum juga akhirnya dengan api neraka.

(14a). Orang2 Cerdas menganggap bahwa tidak boleh membedakan
siapapun atas dasar kepercayaannya.

(14b). Orang2 Dungu menganggap bahwa manusia hanya dibedakan dari
kepercayaannya.

(15a). Orang2 Cerdas selalu memandang masalah sebagai tantangan yang
harus dipecahkan.

(15b). Orang2 Dungu selalu memandang masalah sebagai cobaan Tuhan
yang harus bisa dipasrahkan.

(16a). Orang2 Cerdas selalu mengakui kesalahannya, karena dengan
tindakannya itulah mereka mampu memperbaiki dirinya untuk tidak lagi
berbuat kesalahan yang sama.

(16b). Orang2 Dungu selalu menolak dan menyangkal kesalahannya
karena dianggap sebagai kewajiban kepercayaan agamanya, dengan
demikian mereka selalu mengulangi kesalahan yang sama dalam perjalan
sejarah agamanya.

(17a). Orang2 Cerdas menganggap umur dunia ini masih terlalu muda
sehingga mereka merasa berkewajiban mempersiapkan generasi mendatang
untuk mampu mengembangkannya dengan tanpa batas.

(17b). Orang2 Dungu menganggap dunia ini sudah mendekati hari kiamat
sehingga mereka merasa berkewajiban mempersiapkan umat yang percaya
menghadapi pengadilan akhir pada ujung batasnya.

(18a). Orang2 Cerdas menganggap kebenaran adalah relative tergantung
waktu, kondisi, maupun masalah yang dihadapinya.

(18b). Orang2 Dungu menganggap kebenaran adalah absolut hanya ada
pada agama kepercayaannya saja.

(19a). Orang2 Cerdas menganggap agama hanyalah merupakan tradisi
masa lalu yang dipertahankan dizaman sekarang secara terbatas dalam
mengisi kebahagiaan masing2 individu yang bervariasi sifatnya.

(19b). Orang2 Dungu menganggap agama adalah hukum dalam kehidupan
yang wajib dilaksanakan dengan mengorbankan kebahagiaan individu
untuk memenuhi keinginan Tuhan yang tunggal sifatnya.

(20a). Orang2 Cerdas lebih mudah merubah sikapnya, sesuai dengan
perubahan pengertiannya. Akibatnya mampu memperbaiki kesalahannya
dengan segera setelah disadarinya.

(20b). Orang2 Dungu tidak mau merubah sikapnya, karena percaya bahwa
pengertiannya yang sangat terbatas tidak boleh mengubah sikapnya yang
telah diikat oleh perintah2 wajib dalam kitab suci agamanya. Dengan
demikian cenderung selalu mengulangi kesalahan yang sama.

(21a). Orang2 Cerdas sering menggunakan ciptaan2 dari pengembangan
science dalam menunjukkan kecerdasannya.

(21b). Orang2 Dungu sering menggunakan keimanan maupun ayat2 kitab
suci agamanya untuk menutupi kedunguannya.

(22a). Orang2 Cerdas selalu mencari kebenaran untuk dijadikan dasar
tindakan yang bijaksana.

(22b). Orang2 Dungu selalu mencari kesalahan untuk dijadikan dasar
menghukum pelanggar kebijaksanaan Allah atau Tuhannya.

(23a). Orang2 Cerdas percaya bahwa keadilan yang bijaksana adalah
terlaksananya keinginan bersama.

(23b). Orang2 Dungu percaya bahwa keadilan yang bijaksana adalah
bila keinginan Tuhannya saja yang bisa terlaksana.

(24a). Orang2 Cerdas hanya berusaha membangun sorga didunia untuk
kebahagiaan bersama.

(24b). Orang2 Dungu hanya berusaha membangun neraka didunia untuk
yang tidak percaya, karena mereka percaya akan mendapatkan sorga
sebagai pahalanya nanti dialam baka.

DEMIKIANLAH 24 TIPS DIATAS BISA DIGUNAKAN UNTUK MENDISKRIPSIKAN DIRI
ANDA TERMASUK CERDAS ATAU DUNGU.

Persaingan antar negara dizaman sekarang ternyata membutuhkan lebih
banyak orang2 dungu dalam menghambat kemajuan negara lainnya. Dan
sebaliknya membutuhkan orang2 cerdas dalam memajukan negaranya
sendiri. Negara2 yang didominasi oleh orang2 dungu akan mengalami
braindrain dimana orang2 cerdasnya akan mengungsi ke-negara2 yang
didominasi oleh orang2 yang lebih cerdas. Negara2 yang didominasi
orang2 dungu biasanya rakyatnya sangat menderita, namun penderitaan
itu tak pernah bisa dirasakan akibat kedunguannya itulah hingga
mereka tidak mampu membedakan artinya kebabagiaan dan penderitaan itu
sendiri.

Ny. Muslim binti Muskitawati
Labels: artikelbebas

Thanks for reading Membedakan CERDAS & DUNGU!. Please share...!

Back To Top