Blog Kang One

Catatan Sederhana untuk Berbagi

Materi Sejarah 3a : Asal-usul Agama Hindu dan Budha


Asal-usul Agama Hindu

Asal-usul Agama Hindu dimulai dari masuknya Bangsa Arya ke India sejak 1500 SM ke lembah sungai indus. Masuknya Bangsa Arya ke India membawa perubahan yang sangat besar dalam tata kehidupan masyarakat India. Perubahan tersebut terjadi karena Bangsa Arya mengadakan integrasi kebudayaan dengan Bangsa Dravida (suku bangsa asli india) dan selanjutnya integrasi ini melahirkan agama Hindu.

Bangsa Arya mulai menulis kitab-kitab suci Weda. Kitab suci ini dituliskan dalam 4 bagian seperti
  • Reg Weda, berisi ajaran-ajaran hindu
  • Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian/puji-pujian dalam acara keagamaan
  • Yajur Weda, berisi doa-doa yang dibacakan ketika upacara keagamaan
  • Atharwa Weda. Berisi doa-doa untuk menyembuhkan penyakit


Kasta : penggolongan sistem sosial di masyarakat hindu berdasarkan keturunan. Kasta (catur warna).
4 kasta yang dimaksud, diantaranya:
  • Kasta Brahmana: Keagamaan/pendeta.
  • Kasta Ksatria: Pemerintahan/ksatria/bangsawan.
  • Kasta Waisya: Petani dan pedagang.
  • Kasta Sudra: Kaum pekerja kasar/rakyat biasa.
Kepercayaan Bangsa Hindu bersifat politeisme (memuja banyak dewa). Di dalam pemujaan terhadap dewa itu sering dibuatkan patung-patung yang disesuaikan dengan peranan dewa tersebut di dalam kehidupan manusia. Patung-patung itu merupakan simbol dari dewa-dewa yang disembahnya seperti misalnya

·        Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta,
·        Dewa Wisnu sebagai Dewa Pelindung,
·        dan Dewa Siwa sebagai Dewa perusak.

Ketiga dewa itu diberi nama Tri Murti. Tri Murti sendiri berarti yang Maha Kuasa.


Sedangkan dewa-dewa lainnya yang dipuja seperti Dewi Saraswati sebagai Dewi Kesenian dan Ilmu Pengetahuan, Dewi Sri sebagai Dewi Kesuburan, dan lain sebagainya.

Umat Hindu beranggapan bahwa, tempat suci adalah tempat bersemayamnya para dewa, sehingga umat Hindu terbiasa mengadakan ziarah ke tempat-tempat suci untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi umat di dunia.

Umat Hindu berziarah ke tempat-tempat suci seperti Kota Benares, sebuah kota yang dianggap sebagai kota tempat bersemayamnya Dewa Pelabur (Dewa Siwa). Di samping itu, Sungai Gangga juga dianggap suci dan keramat oleh umat Hindu. Menurut kepercayaan merka, air dari Sungai Gangga akan dapat menyucikan segala dosa betapapun besarnya. Begitu pula tulang dan abu orang mati yang sudah dibakar dibuang ke dalam Sungai Gangga, agar orang yang meninggal masuk ke dalam surga.

Hari raya umat Hindu yaitu Galungan, Kuningan, Saraswati, Pagerwesi, Nyepi dan Siwarati.


Asal Usul Agama Budha

diketahui berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan para ilmuwan dengan memanfaatkan berbagai objek pengamatan seperti peninggalan sejarah, cerita-cerita kuno, dan apa yang tertulis dalam berbagai kitab masa lampau. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa agama Budha terlahir di abad ke-6 SM di Nepal. Orang yang menjadi pencetusnya adalah seorang ksatria bernama Sidharta Gautama.

Pangeran Siddharta dilahirkan dalam sebuah keluarga kerajaan. Ayahnya adalah seorang raja yang memerintah di kota Kapilavasthu.



Ada 2 alasan munculnya agama budha, yaitu (1) peran kaum Brahmana yang dianggap terlalu berlebihan dan memonopoli dalam segala kegiatan di masyarakat. Dan (2) tidak setuju adanya sistem kasta.

Agama ini didasarkan pada ajaran Sidharta Gautama. Sidharta Gautama digelari sang Budha (orang yang mendapat pencerahan/yang disinari) karena ia mendapat penerangan yang sempurna setelah bertapa di tengah hutan pohon bodhi.

Agama Budha tidak mengakui pembagian kasta dalam masyarakat. Menurut ajaran Budha, setiap orang punya hak dan kesempatan yang sama untuk mencapati kesempurnaan asalkan ia mampu mengendalikan dirinya sehingga bebas dari samsara. Penderitaan dapat dihentikan dengan cara menindas trisna (nafsu).

Nafsu dapat ditindas melalui delapan jalan (astavidha) yaitu:
1.      Pandangan yang benar
2.      Niat atau sikap yang benar
3.      Berbicara yang benar
4.      Berbuat atau bertingkah lalu yang benar
5.      Penghidupan yang benar
6.      berusaha yang benar
7.      Memerhatikan hal-hal yang benar
8.      Bersemedi yang benar

Pemeluk agama Budha wajib melaksanakan tiga ikrar (Tri Ratna), yaitu:
1.      Berlindung kepada Budha
2.      Berlindung kepada Dharma (ajaran) agama Budha
3.      Berlindung kepada Sanggha (perkumpulan) masyarakat pemeluk agama Budha.

Kitab Suci agama Budha yaitu Tripitaka (tiga keranjang) yang terdiri atas
  1. Vinayapitaka (berisi tentang bermacam-macam aturan hidup dan hukum penentu cara hidup pemeluknya),
  2. Sutrantapitaka (berisi tentang pokok-pokok wejangan sang Budha),
  3. Abdidharmapitaka (berisi tentang penjelasan dan kepuasan mengenai sosial beragama atau falsafah beragama).

Agama Budha terbagi atas dua aliran, yaitu:
  • Pertama, Mahayana yang mengajarkan bahwa untuk mencapai Nirwana, setiap orang harus mengembangkan sikap bijaksana dan sifat welas asih.
  • Kedua, Himayana yang mengajarkan bahwa untuk mencapai Nirwana, sangat bergantung pada usaha diri melakukan meditasi.
Agama Budha mengenal 4 hari raya keagamaan dalam satu tahun. Keempatnya antara lain Hari Raya Waisak, Kathina, Asadha, Magha Puja.

Kendati memiliki 4 hari besar keagamaan, di Indonesia mungkin kita hanya akrab dengan hari raya Waisyak saja. Hari raya Waisyak sebagai satu-satunya hari besar keagamaan agama Budha yang menjadi hari libur nasional ini adalah hari yang digunakan sebagai peringatan 3 peristiwa penting dalam kepercayaan umat Budha. Ketiga peristiwa penting tersebut antara lain peringatan kelahiran Sang Budha, hari penerangan sempurna bagi Sang Budha, dan hari wafatnya Sang Budha.

dari berbagai sumber 

Labels: budha, hindu, sejarah

Thanks for reading Materi Sejarah 3a : Asal-usul Agama Hindu dan Budha. Please share...!

Back To Top