Posted by
One_Esc on
Monday, November 4, 2019
MENGANALISIS LATAR BELAKANG MASUKNYA BANGSA EROPA KE INDONESIA
1. Memahami Motivasi, Nafsu, dan Kejayaan Barat
Di dalam sejarah bangsa-bangsa di
dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra. Aktivitas penjelajahan samudra
ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas penemuan dunia baru ini
tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk survive, memenuhi kepuasan
dan kejayaan dalam kehidupan di dunia. Bahkan bukan sekedar motivasi, tetapi
juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan
ekonomi dan kejayaan politik.
Yang dimaksud dunia baru waktu
itu pada mulanya adalah wilayah atau bagian dunia yang ada di sebelah timur
(timurnya Eropa) sebagai penghasil bahan-bahan yang sangat diperlukan dan
digemari oleh bangsa-bangsa Eropa. Bahan-bahan yang dimaksudkan itu adalah
rempah-rempah seperti cengkih, lada, pala, dan lain-lain.
Mengapa orang-orang Eropa sangat
memerlukan rempah-rempah, karena Rempah-rempah ini menjadi komoditas
perdagangan yang sangat laris di Eropa. Daerah yang menghasilkan rempah-rempah
itu tidak lain adalah Kepulauan Nusantara. Orang-orang Eropa menyebut daerah
itu dengan nama Hindia. Bagaikan “memburu mutiara dari timur”, orang-orang
Eropa berusaha datang ke Kepulauan Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah.
Namun dalam konteks penemuan dunia baru itu kemudian tidak hanya Kepulauan
Nusantara saja tetapi juga daerah-daerah lain yang ditemukan orang-orang Eropa
pada periode penjelajahan samudra, misalnya Amerika, dan daerah-daerah lain di
Asia.
Peristiwa kedatangan bangsa Barat
ke Indonesia dilatarbelakangi oleh peristiwa yang jauh dari Indonesia, misalnya
:
•
peristiwa jatuhnya Konstantinopel di kawasan
Laut Tengah pada tahun 1453
•
Serangkaian penemuan di bidang teknologi juga
merupakan faktor penting untuk melakukan pelayaran bagi bangsa-bangsa Barat
menuju Tanah Hindia/Kepulauan Nusantara
•
Sementara itu semangat dan dorongan untuk
melanjutkan Perang Salib disebut-sebut juga ikut mendorong kedatangan
bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
2. Menganalisis Petualangan, Penjelajahan dan Penemuan Dunia Baru
Bertahun-tahun lamanya Laut
Tengah menjadi pusat perdagangan internasional antara para pedagang dari Barat
dan Timur. Salah satu komoditinya adalah rempah-rempah. Para pedagang dari
Barat atau orang-orang Eropa itu mendapatkan rempah-rempah dengan harga lebih
terjangkau. Setelah jatuhnya Konstantinopel tahun 1453 ke tangan Turki Usmani,
akses bangsa-bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah di
kawasan Laut Tengah menjadi tertutup. Harga rempah-rempah melambung sangat
tinggi di pasar Eropa. Oleh karena itu, mereka berusaha mencari dan menemukan
daerah-daerah penghasil rempah-rempah ke timur.
Spanyol dan Portugis dapat
dikatakan sebagai pelopor petualangan, pelayaran dan penjelajahan samudra untuk
menemukan dunia baru di timur. Portugis juga telah menjadi pembuka jalan
menemukan Kepulauan Nusantara sebagai daerah penghasil rempah-rempah. Kemudian
menyusul Belanda dan Inggris. Tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan
melalui perdagangan rempah-rempah tetapi ada tujuan yang lebih luas. Tujuan
mereka terkait dengan :
· gold: memburu kekayaan dan keuntungan dengan
mencari dan mengumpulkan emas, perak dan bahan tambang serta bahan-bahan lain
yang sangat berharga. Waktu itu yang dituju terutama Guinea dan rempah-rempah
dari Timur
· glory: memburu kejayaan, superioritas, dan
kekuasaan. Dalam kaitan ini mereka saling bersaing dan ingin berkuasa di dunia
baru yang ditemukannya.
· gospel: menjalankan tugas suci untuk menyebarkan
agama. Pada mulanya orang-orang Eropa ingin mencari dan bertemu Prester John
yang mereka yakini sebagai Raja Kristen yang berkuasa di Timur.
Berikut ini
akan dijelaskan petualangan, pelayaran dan penjelajahan samudra bangsa-bangsa
Eropa menuju Kepulauan Nusantara
a. Spanyol
1
cristopher columbus
Orang-orang
Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran dan penjelajahan
samudra mencari daerah baru penghasil rempah-rempah di timur (disebut Tanah
Hindia). Mereka diprakarsai oleh Christhoper Columbus.
Pada tanggal 3
Agustus 1492, Columbus berangkat dari pelabuhaan Spanyol berlayar menuju arah
barat. Pada tanggal 6 September tahun yang sama, rombongan Columbus sampai di
Kepulauan Kanari di sebelah barat Afrika. Ekspedisi penjelajahan samudra dilanjutkan
dengan mengarungi lautan luas yang dikenal ganas, yakni Samudra Atlantik.
Setelah sekitar satu bulan lebih berlayar, tanggal 12 Oktober 1492 rombongan
Columbus berhasil mendarat di pantai bagian dari Kepulauan Bahama. Columbus
mengira bahwa ekspedisinya ini sudah sampai di Tanah Hindia. Oleh karena itu,
penduduk yang menempati daerah itu disebut orang-orang Indian. Tempat mendarat
Colombus ini kemudian dinamakan San Salvador. Berikutnya rombongan Columbus
kembali berlayar dan mendarat di Haiti. Merasa ekspedisinya telah berhasil maka
rombongan Columbus bertolak kembali ke Spanyol untuk melapor kepada Ratu
Isabella.
Tahun 1493
Columbus sampai kembali di Spanyol. Kedatangan Columbus dan rombongan disambut
dengan suka cita. Bahkan dengan keberhasilannya mendarat di Kepulauan Bahama
dan Haiti, Columbus diakui sebagai penemu daerah baru yakni Benua Amerika.
Keberhasilan
pelayaran Columbus menemukan daerah baru mendorong para pelaut lain untuk
melanjutkan penjelajahan samudra ke timur. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin
oleh Magellan/Magalhaes atau umum menyebut Magelhaens. Ia juga disertai oleh
seorang kapten kapal yang bernama Yan Sebastian del Cano. Berdasarkan
catatan-catatan yang telah dikumpulkan Columbus, Magellan mengambil jalur yang
mirip dilayari Columbus. Setelah terus berlayar Magellan beserta rombongan
mendarat di ujung selatan benua yang ditemukan Columbus (Amerika). Di tempat
ini terdapat selat yang agak sempit yang kemudian dinamakan Selat Magellan.
Melalui selat
ini rombongan Magellan terus berlayar meninggalkan Samudra Atlantik dan
memasuki Samudra Pasifik dengan lautan yang relatif tenang. Setelah sekitar
tiga bulan lebih rombongan Magellan berlayar akhirnya pada Maret 1521 Magellan
mendarat di Pulau Guam. Rombongan Magellan kemudian melanjutkan penjelajahannya
dan pada April 1521 sampai di Kepulauan Massava atau kemudian dikenal dengan
Filipina. Magellan menyatakan bahwa daerah yang ditemukan ini sebagai koloni
Spanyol.
Gambar 1.5 Rute Pelayaran Magellan
Tindakan
Magellan dan rombongan ini mendapat tantangan penduduk setempat (orang-orang
Mactan). Terjadilah pertempuran antara kedua belah pihak. Dalam pertempuran
dengan penduduk setempat itu rombongan Magellan terdesak bahkan Magellan
sendiri terbunuh. Rombongan Magellan yang selamat segera meninggalkan Filipina.
Mereka di bawah pimpinan Sebastian del Cano terus berlayar ke arah selatan.
Pada tahun 1521 itu juga mereka sampai di Kepulauan Maluku yang ternyata tempat
penghasil rempah-rempah. Tanpa berpikir panjang kapal-kapal rombongan del Cano
ini dipenuhi dengan rempah-rempah dan terus bertolak kembali ke Spanyol.
Dikisahkan
bahwa atas petunjuk pemandu orang Indonesia kapal-kapal rombongan del Cano ini
berlayar menuju ke arah barat, sehingga melewati Tanjung Harapan di Afrika
Selatan dan diteruskan menuju Spanyol. Dengan penjelajahan dan pelayaran yang
dipimpin oleh Magellan itu maka sering disebut-sebut bahwa tokoh yang berhasil
mengelilingi dunia pertama kali adalah Magellan.
Catatan tambahan :
Dalam kaitannya dengan pelayaran dan penjelajahan
samudra itu ada pendapat yang menarik dari Menzies, seorang perwira angkatan
laut Inggris. Ia menegaskan bahwa yang berhasil mengelilingi dunia pertama kali
adalah armada Cina yang dipimpin oleh Panglima Zheng He (Cheng Ho) pada tahun
1421. Zheng He adalah seorang kasim kepercayaan Kaisar Cina dari Dinasti Ming
yang bernama Zhu Di atau Yong Le. Dijelaskan oleh Menzies bahwa Zheng He
bersama armadanya telah berlayar mengelilingi dunia dengan berpedoman pada
peta-peta kuna yang dibuat oleh para kartografer Cina dan juga beberapa peta
yang dibuat misalnya oleh Fra Mauro (orang Italia), dan yang dibuat oleh Piri
Reis (orang Turki).
b. Portugis
Gambar 1.7 Vasco da Gama
Berita
keberhasilan Columbus menemukan daerah baru, membuat penasaran raja Portugis (sekarang
terkenal dengan sebutan Portugal), Manuel l. Dipanggillah pelaut ulung Portugis
bernama Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudra mencari
Tanah Hindia. Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih cepat sampai di Tanah
Hindia tempat penghasil rempah-rempah. Kebetulan sebelum Vasco da Gama
mendapatkan perintah dari Raja Manuel l, sudah ada pelaut Portugis bernama
Bartholomeus Diaz melakukan pelayaran mencari daerah Timur dengan menelusuri
pantai barat Afrika.
Pada tahun 1488
karena serangan ombak besar terpaksa Bartholomeus Diaz mendarat di suatu Ujung
Selatan Benua Afrika. Tempat tersebut kemudian dinamakan Tanjung Harapan. Ia
tidak melanjutkan penjelajahannya tetapi memilih bertolak kembali ke negerinya.
Pada Juli 1497
Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon untuk memulai penjelajahan.
Berdasarkan pengalaman Bartholomeus Diaz itu, Vasco da Gama juga berlayar
mengambil rute yang pernah dilayari Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da Gama
juga singgah di Tanjung Harapan. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang
telah disewanya, rombongan Vasco da Gama melanjutkan penjelajahan, berlayar
menelusuri pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi
Lautan Hindia (Samudra Indonesia).
Pada tahun 1498
rombongan Vasco da Gama mendarat sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat
India. Ada pemandangan yang menarik dari kedatangan rombongan Vasco da Gama
ini. Mereka ternyata sudah menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao. Batu
ini sudah diberi pahatan lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi
kemudian dipasang patok batu padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan
itu milik Portugis. Bahkan di Goa, India Vasco da Gama berhasil mendirikan
kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Atas kesuksesan ekspedisi ini
maka oleh Raja Portugis, Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa di Goa atas
nama pemerintahan Portugis.
Setelah
beberapa tahun tinggal di India, orang-orang Portugis menyadari bahwa India
ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka mendengar bahwa Malaka
merupakan kota pusat perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu, dipersiapkan
ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Dengan armada
lengkap Alfonso de Albuquerque berangkat untuk menguasai Malaka. Pada tahun
1511 armada Portugis berhasil menguasai Malaka. Dengan demikian kekuatan
Portugis semakin mendekati Kepulauan Nusantara. Orang-orang Portugis pun segera
mengetahui tempat buruannya “mutiara dari timur” yakni di Kepulauan Nusantara,
khususnya di Kepulauan Maluku.
Perlu ditambahkan bahwa dengan dikuasainya
Malaka oleh Portugis pada tahun 1511 telah menyebabkan perdagangan orang-orang
Islam menjadi terdesak. Para pedagang Islam tidak lagi bisa berdagang dan
keluar masuk kawasan Selat Malaka, karena Portugis melakukan monopoli
perdagangan. Akibatnya para pedagang Islam harus menyingkir ke daerah-daerah
lain. Tindakan Portugis yang memaksakan monopoli dalam perdagangan itu telah
mendapatkan protes dan perlawanan dari berbagai pihak. Sebagai contoh pada
tahun 1512 terjadi perlawanan yang dilancarkan seorang pemuka masyarakat yang
bernama Pate Kadir (Katir). Pate Kadir merupakan tokoh masyarakat yang sangat
pemberani. Ia melancarkan perlawanan terhadap keserakahan Portugis di Malaka.
Dalam melancarkan perlawanan ini Kadir berhasil menjalin persekutuan dengan
Hang Nadim. Perlawanan Pate Kadir terjadi di laut dan kemudian menyerang pusat
kota. Tetapi ternyata dengan kekuatan senjata yang lebih unggul, pasukan Kadir
dapat dipukul mundur. Kadir semakin terdesak dan kemudian berhasil meloloskan
diri sampai ke Jepara dan selanjutnya ke Demak.
Tindak monopoli yang dipaksakan Portugis
juga mendapatkan protes dari penguasa Kerajaan Demak. Demak telah menyiapkan
pasukan untuk melancarkan perlawanan terhadap Portugis di Malaka. Pasukan Demak
ini dipimpin oleh putera mahkota, Pati Unus. Pasukan Demak ini semakin kuat
setelah bergabungnya Pate Kadir dan pengikutnya. Tahun 1513 pasukan Demak yang
berkekuatan 100 perahu dan ribuan prajurit mulai melancarkan serangan ke
Malaka. Tetapi dalam kenyataannya kekuatan pasukan Demak dan pengikut Kadir
belum mampu menandingi kekuatan Portugis, sehingga serangan Demak ini juga
belum berhasil. Posisi Portugis menjadi semakin kuat. Portugis terus berusaha
memperluas monopolinya, sampai kemudian sampai ke Indonesia.
c. Belanda
Mendengar
keberhasilan orang-orang Spanyol dan juga Portugis dalam menemukan daerah baru,
apalagi daerah penghasil rempah-rempah, para pelaut dan pedagang Belanda tidak
mau ketinggalan. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur
atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Karena keyakinannya bahwa bumi
bulat maka sekalipun dari utara atau barat akan sampai pula di timur. Ternyata
Barents tidak begitu mengenal medan. Ia gagal melanjutkan penjelajahannya
karena kapalnya terjepit es mengingat air di kutub utara sedang membeku.
Barents terhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya Zemlya. Ia berusaha
kembali ke negerinya, tetapi ia meninggal di perjalanan.
Pada tahun 1595
pelaut Belanda yang lain yakni Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai
pelayaran. Kedua pelaut ini bersama armadanya dengan kekuatan empat kapal dan
249 awak kapal beserta 64 pucuk meriam melakukan pelayaran dan penjelajahan
samudra untuk mencari tanah Hindia yang dikenal sebagai penghasil
rempah-rempah. Cornelis de Houtman mengambil jalur laut yang sudah biasa
dilalui orang-orang Portugis. Tahun 1596 Cornelis de Houtman beserta armadanya
berhasil mencapai Kepulauan Nusantara. Ia dan rombongan mendarat di Banten.
Sesuai dengan niatnya untuk berdagang maka kehadiran Cornelis de Houtman
diterima baik oleh rakyat. Waktu itu di Kerajaan Banten bertepatan dengan masa
pemerintahan Sultan Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir.
Dengan melihat pelabuhan Banten yang begitu
strategis dan adanya hasil tanaman rempah-rempah di wilayah itu Cornelis de
Houtman berambisi untuk memonopoli perdagangan di Banten. Dengan kesombongan
dan kadang-kadang berlaku kasar, orang-orang Belanda memaksakan kehendaknya.
Hal ini tidak dapat diterima oleh rakyat dan penguasa Banten. Oleh karena itu,
rakyat mulai membenci bahkan kemudian mengusir orang-orang Belanda itu.
Cornelis de Houtman dan armadanya segera meninggalkan Banten dan akhirnya
kembali ke Belanda.
Ekspedisi penjelajahan berikutnya segera
dipersiapkan untuk kembali menuju Kepulauan Nusantara. Rombongan kali ini
dipimpin antara lain oleh van Heemskerck. Tahun 1598 van Heemskerck dengan
armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Heemskerck dan
anggotanya bersikap hati-hati dan lebih bersahabat. Rakyat Banten pun kembali menerima
kedatangan orang-orang Belanda. Belanda mulai melakukan aktivitas perdagangan.
Kapal-kapal mereka mulai berlayar ke timur dan singgah di Tuban. Dari Tuban
pelayaran dilanjutkan ke timur menuju Maluku. Di bawah pimpinan Jacob van Neck
mereka sampai di Maluku pada tahun 1599. Kedatangan orang-orang Belanda ini
juga diterima baik oleh rakyat Maluku. Kebetulan waktu itu Maluku sedang
konflik dengan orang-orang Portugis. Pelayaran dan perdagangan orang-orang
Belanda di Maluku ini mendapatkan keuntungan yang berlipat. Dengan demikian
semakin banyak kapal-kapal dagang yang berlayar menuju Maluku.
Uraian tersebut menunjukkan bahwa rakyat Indonesia
senantiasa mau bersahabat dan berdagang dengan siapa saja atas dasar persamaan.
Tetapi kalau para pedagang asing itu ingin memaksakan kehendak dan melakukan
monopoli perdagangan di wilayah Nusantara tentu harus ditolak karena tidak
sesuai dengan martabat rakyat Indonesia yang ingin berdaulat dalam hidup dan
kehidupan termasuk dalam kegiatan perdagangan.
d. Inggris
Perlu dipahami
bahwa setelah Portugis berhasil menemukan kepulauan Maluku, perdagangan
rempah-rempah semakin meluas. Dalam waktu singkat Lisabon berkembang menjadi
pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat
mengambil keuntungan besar dalam perdagangan rempah-rempah karena Inggris
mendapatkan rempah-rempah secara bebas dan relatif murah di Lisabon.
Rempah-rempah itu kemudian diperdagangkan di daerah-daerah Eropa Barat bahkan
sampai di Eropa Utara.
Tetapi karena
Inggris terlibat konflik dengan Portugis sebagai bagian dari Perang 80 Tahun,
maka Inggris mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan rempah-rempah dari
pasar Lisabon. Oleh karena itu, Inggris kemudian berusaha mencari sendiri
negeri penghasil rempah-rempah. Banyak anggota masyarakat, para pelaut dan
pedagang yang tidak melibatkan diri dalam perang justru mengadakan pelayaran
dan penjelajahan samudra untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Dalam
pelayarannya ke dunia Timur untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah,
Inggris sampai ke India. Para pelaut dan pedagang Inggris ini masuk ke India
pada tahun 1600.
Inggris justru
memperkuat kedudukannya di India. Inggris membentuk kongsi dagang yang diberi
nama East India Company (EIC). Dari India inilah para pelaut dan pedagang
Inggris berlayar ke Kepulauan Nusantara untuk meramaikan perdagangan
rempah-rempah. Bahkan pada tahun 1811 pernah memegang kendali kekuasaan di
Tanah Hindia.
Di samping
ekspedisi tersebut, ada beberapa rombongan pelaut Inggris yang melewati jalur
yang pernah ditempuh para pelaut Spanyol. Misalnya kelompok Pelgrim Father yang
merupakan kelompok pelaut Inggris yang menggunakan Kapal Mayflower. Tahun 1607
kelompok Pilgrim Father berhasil mendarat di Amerika bagian Utara. Mereka
kemudian membangun koloni di Amerika Utara di Massachusetts.
Daerah-daerah persebaran agama Kristiani di
Indonesia di Masa Kolonial
Kristen artinya
orang yang mengikuti ajaran Yesus Kristus yaitu menyebarkan cinta kasih. Agama
Kristen pertama kali muncul di Yerusalem , propinsi Yudea,wilayah Palestina
masa Gubernur Pontius Pilatus dan dibawah pengaruh kerajaan Romawi. Kristen
dibedakan menjadi dua Kristen Katholik dan Kristen Protestan. Penyebaran agama
Katholik dilakukan oleh para misionaris seperti Bruder, suster dan Pastor.
Kegiatan penyebaran agama Katholik disebut misi, sedangkan penyebaran agama Kristen Protestan
disebut Zending. Kegiatan zending dilakukan oleh Pendeta, pengabar Injil dan
saat penjajahan oleh Nederlandsch Zending Genootschap.
Persebaran
agama Katholik di Indonesia dilakukan oleh bangsa Portugis dan Spanyol yang dikenal dengan Gospel .Tokoh-tokoh
penyebar agama katholik adalah Franciscus Xaverius i (Ma luku), Gonzales
Veroso, Simon Diaz. Selain menyebarkan agama mereka juga mendirikan
sekolah gereja, rumah sakit dan
keuskupan yang bertanggung jawab langsung terhadap Paus (pimpinan tertinggi
agama katholik) di Roma. Daerah pengaruh Katholik yaitu Flores, Solor, Timor. Ambon, Ternate , Morotai, Manado,
Sangir, Talaud dan Jawa. Di Jawa disebarkan Romo Van Lith .
Persebaran
agama Kristen Protestan di Indonesia dilakukan oleh bangsa Amerika, Jerman dan
Belanda. Awalnya kaum zending Belanda menyebarkan agama di daerah Batak,
Kalimantan, Poso, Halmahera dan Maluku Tenggara (Ambon) dan Jawa. Tokoh-tokoh
Zending diantaranya DR. Nomensen, Heurnius, dan Sebastian Danchaerts.
Sumber bacaan: Buku materi paket Sejarah SMP kelas
VIII terbitan BSE, Erlangga, IPS Bilingual Yramawidya, BPS
Labels:
bangsa eropa,
sejarah
Thanks for reading Materi Sejarah 5a : Masuknya Bangsa Eropa Ke Indonesia. Please share...!